Ahad 04 Apr 2021 17:26 WIB

Disdik Bogor Gelar Survei Persiapan Pembelajaran Tatap Muka

Selain persiapan prokes pembelajaran tatap muka, izin orang tua juga diperlukan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andri Saubani
Pemkot Bogor menunda sekolah tatap muka dikarenakan masih zona merah penyebaran Covid-19. (ilustrasi)
Foto: DAVID MUHARMANSYAH/ANTARA FOTO
Pemkot Bogor menunda sekolah tatap muka dikarenakan masih zona merah penyebaran Covid-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Pembelajaran tatap muka (PTM) maupun uji coba PTM di Kota Bogor belum dimulai. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor tengah melakukan survei ke lapangan terkait persiapan sekolah dari sisi protokol kesehatan.

Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi mengatakan, selain persiapan protokol kesehatan, izin orang tua juga diperlukan sebelum melaksanakan PTM nanti. Setelah melakukan survei dan persiapan teknis, Disdik Kota Bogor akan melakukan konsolidasi ke tingkat yang lebih tinggi. Yakni Dewan Pendidikan, Dinas Kesehatan, Satgas Covid-19, Satpol PP, PGRI, termasuk Kantor Cabang Dinas (KCD) Jawa Barat yang membawahi SMA dan SMK.

Baca Juga

Hanafi menuturkan, rencananya uji coba PTM akan dilaksanakan pada Mei. Hanya saja, tanggal dan skema dari uji coba PTM tersebut belum ditentukan.

“Gambaran saya uji coba sekitar bulan Mei, tapi tanggalnya belum ditentukan. Saya intern dulu persiapan secara teknis, nanti konsolidasi yang lebih besar ke Dinkes, Satpol PP, Dewan Pendidikan, PGRI, Satgas Covid-19 Kota Bogor, termasuk camat dan lurah,” kata Hanafi kepada Republika, Ahad (4/4).

Meski nantinya uji coba PTM dilaksanakan, Hanafi menegaskan, sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yang membahas PTM, jumlah siswa yang boleh melaksanakan kegiatan belajar di sekolah hanya sebanyak 30 persen. Selain itu, ekstrakulikuler dan kantin tidak diperkenankan untuk beroperasi.

Disamping itu, lanjut Hanafi, meski hanya 30 persen siswa yang diperkenankan belajar di sekolah, kondisi Kota Bogor sendiri dipastikan akan lebih padat. Apalagi, jika ratusan sekolah negeri dan swasta di Kota Bogor menjalankan PTM secara serentak.

“Kota Bogor tuh kan kecil, kalau serentak sekolah kan terbayang kepadatannya walaupun hanya 30 persen. Itu menentukan juga makanya harus diambil sampling orang tua setuju apa tidak,” jelasnya.

Sementara itu, persiapan uji coba PTM juga termasuk vaksinasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan yang terlibat di sekolah. Hanafi memaparkan, dari target sasaran 7.551 tenaga pendidik yang harus divaksin, masih ada sekitar 1.700 orang yang belum divaksin.

Ditargetkan, vaksinasi untuk tenaga pendidik akan selesai pada 9 April 2021 dengan target penyuntikan dua dosis. Setelah itu, sambung Hanafi, Disdik Kota Bogor akan berkoordinasi dengan KCD Jawa Barat yang sudah mengadakan survei kepada SMA dan SMK di wilayah Kota Bogor.

“Tentu kalau sudah divaksin tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, saya koordinasi dengan KCD, mereka sudah mengadakan survei yang akan kita padukan. Nanti saya laporkan ke Wali Kota selaku Ketua Satgs Covid-19 Kota Bogor tentang kesiapan PTM ini,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement