Rabu 05 May 2021 19:41 WIB

Pemprov Jabar Tingkatkan Vaksinasi di Daerah Padat Penduduk

Tingkat penyebaran virus corona akan lebih tinggi sehingga vaksinasi harus dipercepat

Pemprov Jabar Tingkatkan Vaksinasi di Daerah Padat Penduduk (ilustrasi).
Foto: istimewa
Pemprov Jabar Tingkatkan Vaksinasi di Daerah Padat Penduduk (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat meningkatkan vaksinasi COVID-19 di setiap kabupaten/kota terutama yang padat penduduk dan sedikitnya 56 ribu dosis vaksin diberikan bagi warga di setiap kabupaten/kota dalam dua hari terakhir ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Dani Ramdan mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya menggelar vaksinasi bagi warga di daerah padat penduduk. Dani mengatakan, dalam vaksinasi ini pihaknya menyasar kabupaten/kota yang jumlah penduduknya banyak dan sedikitnya terdapat enam daerah yang penduduknya banyak namun jumlah vaksinasinya masih sedikit.

Daerah tersebut diantaranya Kabupaten Bogor, Sukabumi, Bandung Barat, dan Kabupaten Karawang. "Kami bekerja sama dengan BPBD kabupaten/kota untuk mempercepat vaksinasi. Sekarang di Bandung Barat," ujarnya, Rabu (5/5).

Pihaknya memprioritaskan daerah-daerah tersebut dalam vaksinasi ini dan selain karena jumlah penduduknya yang banyak, kabupaten /kota tersebut pun memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. "Karena padat penduduknya, jadi kami waspada di sini," katanya.

Dengan begitu, menurutnya tingkat penyebaran virus corona akan lebih tinggi sehingga vaksinasi harus dipercepat. "Apalagi kalau yang banyak kerumunan. Makanya kami memprioritaskan vaksinasi di daerah-daerah ini," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jabar M Ridwan Kamil mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan, terlebih menurutnya saat ini terdapat dua zona merah COVID-19 di wilayahnya yakni di Kabupaten Bandung Barat dan Tasikmalaya. "Penting bagi kita untuk meminimalisasi penyebaran virus korona yang saat ini masih ada," kata Emil.

Ridwan Kamil kembali mengingatkan pentingnya menjaga jarak, termasuk untuk tidak mudik Lebaran. Terlebih, menurutnya saat ini kehadiran fisik bisa digantikan dengan hadirnya teknologi virtual.

"Dengan pandemi ini kita bisa beradaptasi, menggunakan teknologi untuk tetap merasakan kehadiran," katanya.

Kang Emil mengingatkan masyarakat yang memiliki kemampuan berlebih untuk meringankan kebutuhan warga yang kurang mampu. "Kaum dhuafa, anak yatim, lansia, perlu kita lindungi, beri kemudahan," ujarnya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement