REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Stok tinta untuk pencetakan KTP elektronik di Kota Cirebon, Jawa Barat, mulai menipis karena proses lelang yang lambat. Kondisi ini dikhawatirkan bisa mempengaruhi pelayanan kepada masyarakat.
"Tinta print untuk cetak KTP elektronik hampir habis. Kita sudah lelang cepat, tapi sekarang belum ada, masih proses," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Cirebon Atang Hasan Dahlan di Cirebon, Jumat (29/5).
Ia mengatakan tak hanya di Kota Cirebon, menipisnya stok tinta untuk pencetakan KTP elektronik juga terjadi di semua daerah di Jawa Barat karena proses lelang yang lambat sehingga pengadaan tinta juga mengalami keterlambatan. Atang melanjutkan di Kota Cirebon saat ini stok tinta untuk cetak KTP elektronik hanya tersedia tinggal 10 ribbon saja, di mana satu ribbon kira-kira bisa mencetak 500 keping KTP elektronik.
"Sehingga stok yang ada hanya bisa untuk mencetak sekitar 5.000 keping KTP elektronik," tuturnya.
Atang menambah daftar tunggu untuk pencetakan KTP elektronik masih banyak, karena setiap harinya data "Print Ready Record" (PRR) yang harus dicetak terus bertambah. Dari keseluruhan data tersebut, Atang mengatakan, Disdukcapil Kota Cirebon harus bisa minimal mencetak 250 keping dalam setiap harinya, belum lagi saat ini hanya dua mesin cetak yang beroperasi untuk mengejar target tersebut.
"Stok kita sampai akhir bulan menipis, sekarang pelayanan masih jalan, stok yang ada bisa sampai bulan depan saja," katanya.