Kamis 01 Jul 2021 13:51 WIB

Pemkab Karawang Tegaskan Tempat Wisata Ditutup

Jam operasional tempat hiburan malam serta kafe di Karawang juga dibatasi.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, Jawa Barat, menegaskan seluruh tempat wisata ditutup selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Selain itu, jam operasional tempat hiburan malam serta kafe dibatasi. (Foto ilustrasi wahana wisata Wonderland Adventure Waterpark di Karawang)
Foto: ANTARA/Muhamad Ibnu Chazar
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, Jawa Barat, menegaskan seluruh tempat wisata ditutup selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Selain itu, jam operasional tempat hiburan malam serta kafe dibatasi. (Foto ilustrasi wahana wisata Wonderland Adventure Waterpark di Karawang)

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, Jawa Barat, menegaskan seluruh tempat wisata ditutup selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Selain itu, jam operasional tempat hiburan malam serta kafe dibatasi.

"Selama PPKM Mikro ini, khusus untuk tempat hiburan malam, rumah makan dan kafe dibatasi jam operasionalnya hingga pukul 20.00 WIB. Kalau objek wisata harus tutup," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat Yudi Yudiawan, di Karawang, Kamis (1/7).

Baca Juga

PPKM Mikro di wilayah Karawang itu sendiri telah diperpanjang untuk yang ke sepuluh kali. Untuk kali ini diberlakukan mulai 22 Juni hingga 5 Juli 2021.

"Ada wacana akan diberlakukan PPKM darurat yang kemungkinan nantinya untuk sektor pariwisata dan budaya serta kegiatan dan tempat-tempat yang mengundang kerumunan ditutup kembali sementara. Tapi kami masih menunggu instruksi Presiden RI Joko Widodo terkait PPKM darurat ini," katanya.

Sementara terkait dengan masih adanya tempat hiburan malam yang beroperasi hingga melebihi batas waktu yang telah ditentukan, Yudi menyayangkan hal tersebut. "Kami terus mengingatkan agar semua tempat hiburan dan pariwisata mematuhi kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mengenai penerapan PPKM dan protokol kesehatan," kata Yudi.

Menurut dia, dengan adanya PPKM Mikro ini diharapkan dapat dipahami oleh para pengelola pariwisata agar tidak menimbulkan klaster baru di sektor pariwisata.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement