Selasa 06 Jul 2021 22:46 WIB

RSUD Bogor Rekrut 60 Nakes Menyusul Lonjakan Kasus Covid

Sebanyak 60 nakes baru ditempatkan di RSUD dan RS Perluasan RSUD Kota Bogor.

Petugas beristirahat usai membawa pasien Covid-19 di Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor, Kompleks GOR Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/7). Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor kembali dioperasikan untuk menurunkan ketersediaan tempat tidur rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Kota Bogor pasca terjadinya lonjakan peningkatan kasus Covid-19. Rumah sakit tersebut sudah menerima 8 pasien Covid-19 rujukan dari RSUD Kota Bogor dengan kapasitas 18 tempat tidur untuk pasien covid-19 bergejala sedang. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas beristirahat usai membawa pasien Covid-19 di Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor, Kompleks GOR Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/7). Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor kembali dioperasikan untuk menurunkan ketersediaan tempat tidur rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Kota Bogor pasca terjadinya lonjakan peningkatan kasus Covid-19. Rumah sakit tersebut sudah menerima 8 pasien Covid-19 rujukan dari RSUD Kota Bogor dengan kapasitas 18 tempat tidur untuk pasien covid-19 bergejala sedang. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor merekrut sekitar 60 tenaga kesehatan (nakes) untuk ditempatkan di RSUD dan RS Perluasan RSUD, menyusul melonjak pasien positif Covid-19 yang harus ditangani. Wakil Direktur Medik Keperawatan dan Pelayanan Penunjang RSUD Kota Bogor, Sari Candrawati, mengatakan, sebanyak 60 tenaga kesehatan yang direkrut, adalah dokter dan perawat serta tenaga kesehatan lainnya, untuk di tempatkan di RSUD dan di RS Perluasan RSUD.

Menurut Sari Candrawati, tempat tidur untuk pasien rawat inap di RSUD seluruhnya ada 230 ranjang. Banyaknya pasien Covid-19 yang harus ditangani sehingga RSUD membuka unit baru tempat perawatan pasien Covid-19 dengan mengurangi tempat perawatan pasien umum.Unit baru tersebut disiapkan di dalam gedung maupun dengan mendirikan tenda darurat.

Baca Juga

"RSUD juga mengelola RS Perluasan yang sebelumnya bernama RS Lapangan dengan kapasitas 64 ranjang, di Komplek GOR Pajajaran," katanya.

Sedangkan, tempat tidur untuk pasien umum di RSUD saat ini jumlahnya sudah kurang dari 100 ranjang, yakni untuk pasien jantung, kanker, ginjal, cuci darah, dan kemoterapi. RSUD juga membuka tenda darurat untuk IGD pasien umum dan tempat perawatan pasien umum dengan kapasitas 20 ranjang.

"IGD yang lama sudah penuh dengan pasien Covid-19. Pasien umum tidak bisa disatukan dengan pasien Covid-19, sehingga dibuat IGD untuk pasien umum di tenda," katanya.

Untuk menangani pasien yang jumlahnya meningkat banyak, maka RSUD merekrut lagi tenaga kesehatan, yakni sekitar 60 orang. "Sampai saat ini, baru bisa direktur sebanyak 20 orang dan ditempatkan di RS Perluasan RSUD," katanya.

Menurut Sari, di RS Perluasan RSUD, meskipun kapasitasnya sampai 64 ranjang, tapi karena tenaga kesehatannya hanya 10 orang, hanya bisa merawat sekitar 18 orang pasien positif Covid-19. "Kami masih terus melakukan rekrutmen untuk menambah tenaga kesehatan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement