Jumat 06 Aug 2021 23:47 WIB

Dalam Sehari, 5 Pasien Covid 19 Meninggal di Cianjur

Sebagian besar yang meninggal karena disertai penyakit penyerta.

Petugas pemulasaraan jenazah mengurus pasien Covid-19 yang meninggal (ilustrasi)
Foto: Republika/Bayu Adji P
Petugas pemulasaraan jenazah mengurus pasien Covid-19 yang meninggal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mencatat jumlah pasien positif meninggal dunia bertambah menjadi 290 orang atau dalam satu hari bertambah lima orang. Sebagian besar karena disertai penyakit penyerta, meski telah menjalani isolasi di rumah sakit.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianjur Jumat (6/8) mengatakan meski tingkat penularan terus menurun, namun angka kematian kembali meningkat. "Per hari ini, gugus tugas mencatat lima pasien positif yang menjalani isolasi di RSUD Cianjur, meninggal dunia karena disertai penyakit penyerta, sehingga jumlahnya bertambah menjadi 290 orang. Seorang di antaranya Anggota DPRD Cianjur dan wartawan senior di PWI Cianjur," katanya.

Baca Juga

Ia menjelaskan upaya maksimal dalam memberikan pertolongan medis terhadap pasien sudah dilakukan. Namun saturasi masing-masing pasien terus menurun, hingga akhirnya meninggal dunia. Pihaknya berharap donor plasma konvalesen bagi pasien bergejala, sangat dibutuhkan untuk meningkatkan ketahanan tubuh dari serangan virus berbahaya. Kepala Dinkes Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy, mengatakan selama penerapan PPKM dapat menekan angka penularan di Cianjur, meski angka pasien meninggal masih terjadi.

Pihaknya mencatat, selama satu pekan terakhir, angka penularan menurun tajam hingga 300 kasus per hari. Sedangkan angka meninggal dunia turun dari delapan kasus menjadi lima kasus per hari. 

"Selama penerapan PPKM, angka penularan yang sempat tinggi, terus menurun dari 500 orang per hari menjadi 300 orang per hari ini. Bahkan tingkat ketersediaan tempat tidur pasien positif, terus menurun. Per hari ini, di tiga rumah sakit rujukan, tingkat ketersedian kasur 50 persen," kata Irvan.

Hingga saat ini, pihaknya terus berupaya untuk menekan angka pasien meninggal dengan memberikan pertolongan medis secara maksimal. Selain itu, berkoordinasi dengan berbagai kalangan agar Cianjur kembali ke zona aman atau nol kasus. "Ini merupakan tugas bersama dalam memerangi Corona, harapan kami sama pandemi segera berakhir, " katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement