Kamis 12 Aug 2021 12:22 WIB

Hendak Kunjungi PVJ Mal, Pengunjung Wajib Suntik Vaksin

Pengunjung yang hendak masuk ke dalam mal harus menunjukkan bukti telah divaksin

Rep: fauzi ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Pengunjung yang hendak masuk ke PVJ Mal disuntik vaksin Covid-19, Kamis (12/8).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Pengunjung yang hendak masuk ke PVJ Mal disuntik vaksin Covid-19, Kamis (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Belasan pengunjung yang belum divaksin dan hendak masuk ke area Paris Van Java (PVJ) Mal Kota Bandung disuntik vaksin Covid-19 pada posko mandiri yang telah didirikan, Kamis (12/8). Masyarakat yang hendak berkunjung ke mal diwajibkan telah divaksin dengan bukti sertifikat vaksin atau bagi yang belum menunjukkan hasil uji usap PCR atau antigen.

Berdasarkan pantauan, pengunjung yang hendak masuk ke dalam mal harus menunjukkan bukti telah divaksin. Apabila belum divaksin diarahkan ke posko mandiri untuk disuntik vaksin.

Kepala Advertising and Promotion PVJ Mal, Mayang Novianti mengatakan pengelola mal menyediakan posko vaksinasi bagi pengunjung yang hendak masuk ke mal namun belum divaksin. Ia menuturkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menyediakan 250 vaksin Covid-19 untuk dosis pertama.

"Dalam rangka uji coba pembukaan pusat perbelanjaan di Bandung, kita ada vaksin untuk konsumen yang belum divaksin bisa langsung disini," ujarnya saat ditemui di posko vaksinasi untuk konsumen di PVJ Mal, Kamis (12/8).

Ia menuturkan, konsumen yang dapat divaksin ditargetkan sebanyak 50 hingga 100 dosis perhari. Sehingga, kurang lebih selama 5 hari pelaksanaan vaksinasi untuk konsumen dapat diselesaikan.

"Kita ada pengaturan antrean, sebelumnya di pintu masuk (seluruh mal) diinfokan yang belum divaksin diarahkan kesini," katanya. Ia mengatakan, apabila jumlah konsumen yang belum divaksin tiap hari terus bertambah maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinkes Bandung untuk penambahan dosis vaksin.

Mayang mengatakan, syarat pengunjung yang datang ke mal harus sudah divaksin untuk memberikan keamanan dan kenyamanan serta memberikan kekebalan bagi pengunjung. Lebih jauh, diharapkan dapat kembali mendongkrak roda perekonomian.

Ia mengatakan, pihaknya juga berharap dengan syarat vaksinasi maka mereka yang terpapar Covid-19 diminimalisasi agar tidak masuk ke mal. Sejauh ini, pengunjung yang hendak ke mal namun belum divaksin berkisar di angka 5 hingga 10 persen."Alhamdulillah hari pertama buka, tingkat kunjungan bagus tapi belum normal. Rata-rata sudah divaksin cuma 5 sampai 10 persen belum divaksin," katanya. Bagi mereka yang belum divaksin namun memiliki hasil uji usap PCR dan antigen tetap dapat masuk ke mal. Pihaknya juga akan menolak anak-anak dibawah 13 tahun yang datang ke mal.

Mayang mengatakan dalam kondisi normal jumlah pengunjung yang datang ke mal bisa mencapai 35 ribu orang. Namun dengan pembatasan maksimal 25 persen hanya menjadi 10 ribu orang dengan kondisi saat ini yang baru berkunjung dikisaran 2.000 hingga 3.000 orang.

Kepala UPT Puskesmas Sukajadi, dr Dedi Suherdi mengatakan jika animo masyarakat tinggi datang ke mal dan belum divaksin. Maka pihaknya akan kembali membuka posko vaksinasi untuk pengunjung. 

Ia mengatakan, mereka yang sudah divaksin dosis satu dan akan kembali disuntik vaksin dosis dua maka harus datang kembali ke posko vaksinasi tersebut. Namun, apabila mereka yang berasal dari luar daerah berhalangan hadir karena sakit bisa divaksin di tempat domisili.

Selain pengunjung yang hendak ke mal, ia mengungkapkan terdapat pula masyarakat umum yang mengikuti vaksinasi tersebut. Total 6 orang yang bertugas di posko vaksinasi tersebut terdiri dari dokter, perawat dan tenaga adminstrasi.

Salah seorang pengunjung mal yang juga penyintas Covid-19, Mei mengaku sengaja datang ke PVJ agar dapat divaksin. Ia ingin divaksin karena sempat terpapar Covid-19 dan ingin bepergian ke mal untuk menghindari kejenuhan."Harapannya semoga masyarakat pada mau vaksin bukan buat ke mal aja jenuh di rumah tapi ngedukung pemerintah, setidaknya kebal," katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement