Rabu 18 Aug 2021 13:09 WIB

RSUD dr Slamet Garut Kembali Layani Pasien Umum

Pasien umum rujukan dari puskesmas atau rumah sakit lain mulai berdatangan ke RSUD.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
RSUD dr Slamet Garut Kembali Layani Pasien Umum (ilustrasi).
Foto: Diskominfo Garut
RSUD dr Slamet Garut Kembali Layani Pasien Umum (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut kembali mengembalikan fungsi RSUD dr Slamet menjadi rumah sakit umum. Per Rabu (18/8), RSUD dr Slamet tak lagi dikhususkan merawat pasien Covid-19 dan dapat kembali melayani pasien non-Covid-19.

Dikembalikannya fungsi RSUD dr Slamet itu didasari tren kasus Covid-19 di Kabupaten Garut yang mulai terkendali. Secara bersamaan, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit itu tak terlalu banyak. Alhasil, banyak tempat tidur yang tak kosong.

"Iya betul (dibuka kembali untuk pasien umum)," kata Direktur RSUD dr Slamet, Husodo Dewo Adi, Rabu. 

Ia mengungkan, pasien umum rujukan dari puskesmas atau rumah sakit lain mulai berdatangan ke RSUD dr Slamet sejak Selasa (17/8). Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit itu juga telah melayani pasien sejak kemarim. Namun, secara resmi, RSUD dr Slamet baru dibuka kembali untuk melayani pasien umum per 18 Agustus. 

"Mulai hari ini resminya. Poli juga semuanya kita buka hari ini. Semua kembali normal," kata dia.

Kendati kembali melayani pasien umum, RSUD dr Slamet tetap menyediakan ruang isolasi khusus pasien Covid-19. Dari total sekitar 500 tempat tidur di rumah sakit itu, sebanyak 150-200 unit tetap akan digunakan untuk merawat pasien Covid-19.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani menjelaskan, terdapat tiga pertimbangan untuk mengembalikan fungsi RSUD dr Slamet. Pertama, saat ini kasus Covid-19 di Kabupaten Garut sudah menurun signifikan. 

Ia menyebutkan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit saat ini berada di kisaran 18-20 persen. Berdasarkan data per Selasa, BOR di Kabupaten Garut berada di angka 13,62 persen. Dari total 734 unit tempat tidur yang tersedia, terdapat 100 unit yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19.

Khusus di RSUD dr Slamet, BOR untuk pasien Covid-19 berada di angka 7,56 persen. Dari total 475 unit tempat tidur, terdapat 36 unit yang terisi. 

"Standar WHO saja 60 persen. Kalau sudah 20 persen, berarti pasien tertangani dengan baik. Kalau lebih dari 60 persen, baru namanya sudah over. Kalau di bawah itu, pasien sudah tertangani," kata Leli.

Pertimbangan kedua, lanjut dia, rumah sakit lain sudah mulai kewalahan untuk penanganan pasien non-Covid-19. Sebab, selama RSUD dr Slamet dikhususkan untuk merawat pasien Covid-19, pasien umum lainnya dialihkan ke rumah sakit lain.

"Pasien di rumah sakit lain sudah over. Angka waiting listnya juga sudah tinggi," kata dia.

Pertimbangan terakhir, Leli menyebutkan, ada sejumlah pelayanan medis yang tidak bisa dilakukan di rumah sakit lain, selain RSUD dr Slamet. Menurut dia, RSUD dr Slamet mssih menjadi fasilitas kesehatan dengan sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia (SDM) paling lengkap di Kabupaten Garut.

"Misalnya pelayanan ortopedi, yang BPJS hanya bisa di RSUD. Penanganan persalinan dan kegawatdaruratan bayi baru lahir (PICU dan NICU) juga lebih lengkap di RSUD. Di tempat lain kurang lengkap," kata dia.

Meski RSUD dr Slamet telah kembali menerima pasien umum, tempat itu masih menyediakan 150-200 tempat tidur untuk pasien Covid-19. Jumlah itu diperkirakan cukup untuk menangani pasien Covid-19 apabila tak ada lagi lonjakan kasus.

"Itu berlaku sejak Senin. Namun aktif semua per hari ini," kata dia.

Leli menambahkan, apabila nanti kembali terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut, bukan tidak mungkin RSUD dr Slamet kembali dialihfungsikan menjadi rumah sakit khusus menangani pasien Covid-19.

Namun, ia menilai, untuk sementara ini kasus Covid-19 di Kabupaten Garut masih terkendali.

"Kalau memang nanti outbreak lagi, bisa berubah lagi kebijakannya. Bisa buka tutup lah," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement