Rabu 04 Oct 2023 18:42 WIB

Tim Labfor Polri Selidiki Pemicu Kebakaran di RSUD dr Slamet Garut

Pihak RSUD dr Slamet akan melakukan evaluasi terkait kejadian kebakaran.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Petugas berupaya memadamkan api yang membakar ruang logistik di RSUD dr Slamet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Ahad (1/10/2023).
Foto: Dok Diskominfo Kabupaten Garut
Petugas berupaya memadamkan api yang membakar ruang logistik di RSUD dr Slamet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Ahad (1/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Pemicu kebakaran di area RSUD dr Slamet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih diselidiki. Pihak RSUD dr Slamet menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian, yang nantinya dapat menjadi bahan untuk melakukan evaluasi.

Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan RSUD dr Slamet, Muhammad Willy Indrawilis, mengatakan, pihaknya masih belum mengetahui pasti penyebab kebakaran yang terjadi pada Ahad (1/10/2023) itu. Menurut dia, tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri sudah mendatangi RSUD dr Slamet untuk melakukan penyelidikan. 

Baca Juga

Willy mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan. “Untuk kerugian juga belum bisa dipastikan. Itu kan harus dihitung dulu,” kata dia, saat dikonfirmasi Republika, Rabu (4/10/2023).

Peristiwa kebakaran di RSUD dr Slamet terjadi pada Ahad (1/10/2023), sekitar pukul 12.00 WIB. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kebakaran berdampak terhadap sejumlah ruangan. Utamanya gudang logistik seluas sekitar 10 kali 20 meter.

Kebakaran juga dilaporkan berdampak terhadap atap ruangan gas medis, atap ruangan hemodialisis, serta ruangan pegawai taman.

Willy mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait kejadian kebakaran itu. Diharapkan peristiwa tersebut menjadi pembelajaran agar kejadian serupa tak terulang di kemudian hari. “'Tentu peningkatan pengawasan akan dilakukan,” kata dia.

Saat ini, menurut Willy, terpenting pelayanan terhadap masyarakat bisa berjalan dengan baik. Saat kejadian kebakaran, sejumlah pasien yang berada di ruangan dengan lokasi kebakaran sempat dievakuasi. “Itu kan yang buat panik. Alhamdulillah, semua sigap melakukan penanganan dalam keadaan panik seperti itu,” ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement