Senin 23 Aug 2021 17:34 WIB

98 Orang Warga Surade Sukabumi Keracunan Makanan Hajatan

Puluhan korban keracunan mengalami gejala seperti mual-mual, muntah, dan pusing.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Para korban keracunan massal dirawat (ilustrasi)
Foto: Republika/Bayu Adji P
Para korban keracunan massal dirawat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 98 orang warga Kampung Sindanghayu, Desa Wanasari, Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi mengalami gejala keracunan. Diduga puluhan warga ini keracunan setelah mengonsumsi makanan yang dibagikan oleh warga yang akan menggelar hajatan.

Puluhan korban keracunan ini mengalami gejala seperti mual-mual, muntah, dan pusing. "Korban keracunan totalnya 98 orang yakni laki-laki sebanyak 22 orang dan perempuan 76 orang, seluruhnya sudah tertangani," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman kepada wartawan, Senin (23/8). 

Baca Juga

Selain itu sampel makanan sudah ada di Dinkes dan akan dibawa ke provinsi untuk memastikan penyebab keracunan. Peristiwa keracunan ini kata Andi, diduga berasal dari olahan makanan dari warga yang menggelar hajatan. Di mana pada Jumat (20/8) sekitar pukul 23.00 WIB malam daging dimasak dalam wajan besar.

Selanjutnya terang Andi, pada Sabtu (21/8) pagi makanan dibagikan kepada warga sekitar dan sisanya disimpan untuk hajatan pada Ahad (22/8). Namun pada Sabtu sore daging sudah berbusa dan tercium bau busuk. Hal ini diduga daging terkena air hujan melalui genteng yang bocor. "Dugaan dari masa inkubasi dari makan hingga keluar gejala sekitar tempat penyebab masuk e-coli," kata Andi. 

Namun untuk memastikannya masih harus menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan. Untuk menangani peristiwa keracunan, Andi mengatakan, petugas dengan sigap membuat posko di Pustu Wanasari untuk perawatan penderita 98 orang dan sebagian besar sudah pulang. Di mana tidak ada satupun yang dirujuk.

Di samping itu, Andi mengatakan juga tengah dibentuk tim medis gabungan dipimpin kepala puskesmas dan kesehatan lingkungan. Upaya lainnya melakukan penyelidikan epidemiologi, pemantauan korban keracunan dan survei menyelidiki yang terpapar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement