Jumat 03 Sep 2021 18:28 WIB

Ganjil Genap di Kota Cirebon Dihentikan, Ini Penyebabnya

Mulai 4 September, ganji genap di Kota Cirebon sementara diistirahatkan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi
Foto: Diskominfo Kota Cirebon
Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kota 'wali' Cirebon, saat ini, sudah berada di level 3 dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sebelumnya, selama beberapa pekan terakhir, Kota Cirebon berada di Level 4 PPKM.

Bahkan, dalam dua hari terakhir, penambahan kasus Covid-19 tidak ada di Kota Cirebon, baik kasus terkonfirmasi maupun yang meninggal. Selain itu, kasus aktifnya pun terus menurun.

Dampaknya, penerapan sistem ganjil genap bagi kendaraan di Kota Cirebon dihentikan mulai besok, Sabtu (4/9). Hal itu menyusul terus melandainya kasus Covid-19 di kota tersebut.

"Alhamdulillah perkembangan kasus Covid-19 di Kota Cirebon semakin melandai. Melihat kondisi tersebut, maka sistem ganjil genap akan dievaluasi dan ditunda (dihentikan) terlebih dulu," ujar Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, Jumat (3/9).

Agus menjelaskan, saat ini kasus aktif Covid-19 yang ada di masyarakat sebanyak 74 kasus. Mereka yang terpapar itu kini sedang melakukan isolasi mandiri.

"Alhamdulillah pandemi Covid-19 sudah dapat dikendalikan," ujar Agus.

Meski demikian, Agus berpesan, protokol kesehatan harus terus dilaksanakan secara disiplin. Yakni, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Selain itu, pihaknya terus mengebut pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Hal itu dilakukan melalui kolaborasi dengan TNI dan Polri. Saat ini, capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Cirebon sudah mencapai angka 60 persen. "T3 (testing, tracing, treatment) juga terus kita lakukan," ujarnya.

Agus mengakui, masyarakat di Kota Cirebon sebenarnya sudah terbiasa dengan penerapan sistem ganjil genap kendaraan. Kebijakan yang diterapkan mulai pertengahan Agustus 2021 itu, dilakukan guna membatasi mobilitas masyarakat untuk mencegah penyebaran kasus Covid-19.

Namun, dengan semakin terkendalinya kasus Covid-19, maka sistem ganjil genap di Kota Cirebon diputuskan untuk dihentikan. Diharapkan, kasus Covid-19 tak lagi mengalami lonjakan.

"Pengendalian ini terus kita jaga, mudah-mudahan kondisi kasusnya terus menurun sampai positive rate-nya dibawah lima persen. Saat ini kita sembilan persen," tukas Agus.

Hal senada diungkapkan Kapolres Cirebon Kota, AKBP Imron Ermawan. Dia mengatakan, ganjil genap di Kota Cirebon sementara diistirahatkan.

"Mulai 4 September, ganji genap di kota Cirebon sementara kita istirahatkan. Semua pasukan kembali ke markasnya masing-masing sambil melihat situasi kedepan," kata Imron.

Imron berharap, kasus Covid-19 tidak naik kembali di Kota Cirebon bahkan bisa secepatnya hilang. Namun jika ternyata kasus Covid-19 kembali naik, maka sistem ganjil genap akan dilaksanakan kembali.

"Untuk sementara ini, kita buka kran perjalanan masyarakat di Kota Cirebon. Namun tetap patuhi protokol kesehatan," tegas Imron.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon, Andi Armawan, menyampaikan, berdasarkan hasil pengamatan dan pengecekan yang dilakukan Dishub Kota Cirebon, terjadi penurunan mobilitas selama penerapan ganjil genap di Kota Cirebon. Untuk kendaraan roda dua, penurunannya mencapai 44 persen. Sedangkan untuk kendaraan roda empat, penurunannya sebesar 33 persen.

"Jadi apa yang diharapkan untuk mengurangi mobilitas itu sudah terselesaikan," kata Andi.

Mulai 4 September 2021, tambah Andi, untuk sementara tidak ada lagi penerapan ganjil genap kendaraan. Para personilnya yang semula berjaga di titik ruas jalan yang memberlakukan ganjil genap, akan kembali bertugas di kantor.

"Masyarakat Kota Cirebon sudah mulai taat protokol kesehatan. Kami berharap, agar hal itu terus dijaga, salah satunya tetap gunakan masker," ucap Andi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement