Senin 06 Sep 2021 19:55 WIB

Beli Melon Golden di Tasik, Bisa Petik Sendiri di Kebunnya

Dadan Ridwan ingin memberikan sensasi tersendiri bagi calon pembeli melon.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Sejumlah pembeli memetik langsung melon dari kebunnya di kawasan Gunung Ranji, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jumat (3/9).
Foto:

Dadan mengaku belum lama terjun ke dalam usaha budi daya melon golden ini. Mulanya ia tertarik membudidayakan melon lantaran dinilainya belum ada petani yang menyeriusi usaha tersebut di Tasikmalaya. Ia melihatnya sebagai peluang.

Berbekal pengetahuan dalam bidang pertanian, yang sudah digelutinya sejak 2013, Dadan memberanikan diri memulai budi daya melon golden. Dengan modal sekitar Rp 5 juta hingga Rp 7 juta, ia membuka kebun melon seluas sekitar 200 meter persegi, yang kemudian ditanami 574 tanaman melon. Sekitar 85 hari berselang, tanaman melon itu sudah bisa dipanen. Dari hasil panen itu, ia mengaku mendapatkan duit sekitar Rp 25 juta.

Sejak awal usaha budi daya melon golden, Dadan mengaku sudah mengusung konsep di mana pembeli bisa memetik langsung buah di kebun. “Ini sudah panen ketiga. Dari pertama sudah seperti ini konsepnya. Jadi, pembeli langsung memetik sendiri di kebun,” kata lelaki yang pernah magang di Jepang untuk mendalami ilmu pertanian itu.

photo
Pengunjung melihat-lihat melon di kebun kawasan Gunung Ranji, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jumat (3/9). - (Republika/Bayu Adji P.)

Menurut Dadan, dengan konsep mengundang pembeli untuk memetik melon di kebunnya, ada sejumlah rantai distribusi yang dipangkas. Dengan begitu, kata dia, keuntungan yang didapat bisa lebih besar. Ia pun dapat mempekerjakan lebih banyak orang ketika menggelar Gebyar Petik Melon, dari biasanya hanya dua orang yang membantu proses budi daya.

Dadan mengakui saat ini belum bisa melayani pasar besar. Pasalnya, kata dia, untuk memasok melon ke pasar mesti melalui pengepul. Di tangan pengepul ini, menurut dia, harga melonnya bisa jadi anjlok. Ia berkaca pada pengalamannya membudidayakan sayuran, cabai, dan timun. “Mending dijual langsung, harga ditentukan saya sendiri. Pembeli bisa langsung metik sendiri di kebun,” kata dia.

Saat ini, Dadan membudidayakan melon golden di tiga lokasi. Ia bisa menggelar Gebyar Petik Melon setidaknya satu bulan sekali. Ia optimistis pasar melon di Kota Tasikmalaya masih terbuka lebar, apalagi dengan mengundang calon pembeli untuk bisa memetik buah langsung dari kebunnya.

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement