Selasa 28 Sep 2021 23:18 WIB

Sebanyak 90 Persen PAUD di Depok akan Gelar PTM Terbatas

PTM terbatas tingkat PAUD di Depok akan dimulai pada Senin, 4 Oktober.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andri Saubani
Seorang guru memberikan arahan jalur pulang kepada siswa setelah  Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Anyelir 1, Depok, Jawa Barat, Selasa (28/9/2021). Pemerintah Kota Depok melakukan uji coba sejumlah Sekolah Dasar (SD) untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dengan menerapkan 50 persen siswa dan menerapkan protokol kesehatan untuk evaluasi sebelum memberikan izin seluruh sekolah pada tanggal 4 Oktober 2021.
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Seorang guru memberikan arahan jalur pulang kepada siswa setelah Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Anyelir 1, Depok, Jawa Barat, Selasa (28/9/2021). Pemerintah Kota Depok melakukan uji coba sejumlah Sekolah Dasar (SD) untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dengan menerapkan 50 persen siswa dan menerapkan protokol kesehatan untuk evaluasi sebelum memberikan izin seluruh sekolah pada tanggal 4 Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok memastikan, lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) baik formal maupun nonformal siap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas. Sebanyak 90 persen PAUD akan mulai membuka sekolahnya pada Senin, 4 Oktober 2021 mendatang.

"Dari 981 PAUD, terdiri dari TK, KB, TPA, Pos PAUD, TAAM  dan lainnya di Kota Depok sebagian besarnya atau 90 persen siap laksanakan PTM Terbatas mulai 4 Senin 4 Oktober," ujar Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD DIKMAS), Disdik Kota Depok, Yulia Oktavia usai meninjau simulasi PTMT di TK Prestasi Global, Kelurahan Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok, Selasa (28/9).

Baca Juga

Menurut Yulia, sesuai Peraturan Wali Kota Depok, pelaksanaan PTM Terbatas di tingkat PAUD hanya dibatasi lima siswa dalam satu kelas.

"Siswa juga hanya diperbolehkan berada di sekolah selama kurun waktu maksimal dua jam. Nanti dibagi belajarnya sesuai sesi, tergantung keputusan sekolah masing-masing. Paling banyak siswa boleh sekolah tatap muka terbatas dua hari dalam seminggu," jelasnya.

Dia menjelaskan, selama berada di sekolah siswa tidak diperbolehkan membawa makanan, hanya diizinkan membawa minum. Hal ini untuk meminimalisir penyebaran virus Corona (Covid-19).

"Saya berharap seluruh satuan pendidikan tingkat prasekolah dapat menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama PTM Terbatas, yakni menjaga jarak siswa dalam kelas, penyediaan fasilitas mencuci tangan, pengecekan suhu tubuh, dan lain sebagainyam Kami ingin controlling para guru ditingkatkan untuk melihat penerapan protokol kesehatan (prokes) bagi siswa dan warga sekolah," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement