Senin 15 Nov 2021 17:49 WIB

Wali Kota Depok Pimpin Apel Siaga Darurat Bencana

Para personel Satgas Bencana Kota Depok diminta menguasai tiga aspek kebencanaan.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Depok, Mohammad Idris pimpin Apel Siaga Bencana Kota Depok, Senin (15/11).
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Wali Kota Depok, Mohammad Idris pimpin Apel Siaga Bencana Kota Depok, Senin (15/11).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama TNI-Polri menggelar Apel Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi dalam rangka persiapan menghadapi potensi bencana banjir, longsor, dan cuaca ekstrim di wilayah Kota Depok. Upacara digelar di Lapangan Balai Kota Depok, Senin (15/11). 

Apel Siaga di pimpin Wali Kota Depok Mohammad Idris dan didampingi Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Agus Isrok Mikroj, dan Wakapolres Metro Depok AKBP Hari Setyo Budi. Usai apel Wali Kota Depok, Mohammad Idris bersama Komandan Distrik Militer (Dandim) 0508/Depok Kolonel InfAgus Isrok Mikroj dan Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo Hutahuruk mengecek kesiapsiagaan personel Satgas Bencana Kota Depok.

Baca Juga

Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta para personel Satgas Bencana Kota Depok untuk menguasai tiga aspek kebencanaan dalam melakukan penanggulangan bencana. Ketiga aspek tersebut adalah pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan. "Semua elemen dari tanggap penanggulangan bencana harus menguasai paling tidak tiga aspek kebencanaan," kata Idris. 

Menurut Idris, aspek yang pertama, pencegahan bencana. Ini merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman bencana. 

"Aspek kedua, mitigasi bencana, dimana serangkaian upaya dilakukan untuk mengurangi risiko bencana melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana," terangnya.

Kemudian, lanjut Idris, aspek ketiga, kesiapsiagaan bencana. Serangkaian kegiatan yang dilakukan melalui pengorganisasian melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

"Adapun aktor atau pelaku penanggulangan bencana adalah mereka yang berkolaborasi pentahelix. Yaitu, pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, media dan forum pengurangan risiko bencana," jelasnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement