Senin 29 Nov 2021 14:03 WIB

Salah Paham, Bentrok TNI-Polri Terjadi Lagi di Papua

Pimpinan TNI-Polri menegaskan menindak dugaan tindak pidana dalam kasus bentrokan ini

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus raharjo
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) melakukan salam komando dengan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) usai upacara Serah Terima Jabatan Panglima TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis (18/11/2021). Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun.
Foto:

Kasus bentrokan antara prajurit TNI dengan personel Polri di Tembagapura ini bukan kali pertama. Pada dua tahun ini ini saja, sudah terjadi dua kali bentrokan TNI-Polri di Bumi Cendrawasih. Pada 12 April 2020, bentrokan TNI-Polri terjadi di Kasonaweja, Kabupaten Memberamo Raya, Papua.

Akibat bentrokan ini, tiga personel Polri meninggal dunia, yakni, Briptu Marcelino Rumaikewi, Bripda Yosias Dibangga, dan Briptu Alexander Ndun. Sedangkan dua anggota polisi lainnya mengalami luka-luka, yakni Bripka Alva Titaley dan Brigpol Robert Marien.

Setahun kemudian, pada 27 April 2021, bentrokan prajurit TNI dan personel Poori juga terjadi di Elelim, Ibu Kota Kabupaten Yalimo, Papua. Diduga, bentrokan terjadi akibat salah paham dua aparat TI-Polri. Dalam kejadian ini, dua orang mengalami luka tembak.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo mengharapkan adanya sinergitas dan solidaritas antara TNI dan Polri dengan terpilihnya Jenderal Andika sebagai Panglima TNI. Terlebih, saat ini, Indonesia masih menghadapi pandemi Covid-19 yang mengganggu stabilitas negara.

Bahkan pekerjaan rumah untuk TNI Polri saat ini belum sampai selesai baik penguasaan teritorial, aksi terorisme dan Papua. "Maka harus ada komunikasi dua arah, saling memahami satu sama lain, Panglima harus memilki kesadaran komunikasi yang baik," ujar Benny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement