REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kongres ke-V Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) dijadwalkan digelar di Kota Bogor, Jawa Barat pada 2-5 Desember 2021. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun siap menyambut kedatangan delegasi dari kabupaten/kota se-Indonesia.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, menyebutkan, dari 72 delegasi kabupaten/kota, sekitar 40 kepala daerah di antaranya siap hadir di Kota Bogor. "Mereka mulai berdatangan hari Rabu (1/12) kemudian Kamis (2/12) malam kota akan menyambut mereka dalam acara resepsi. Kita berikan pelayanan terbaik dari Kota Bogor," ujar Bima kepada Republika di Kota Bogor, Selasa (30/11).
Bima mengatakan, penyambutan para delegasi akan dilakukan di Bogor Creative Center (BCC). Sedangkan untuk kongres digelar di Puri Begawan.
Sesuai agenda Kongres ke-V JKPI, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa akan hadir.
Sedangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim masih menunggu konfirmasi kehadiran. "Nanti juga tamu-tamu ini akan diajak untuk mengunjungi titik-titik pusaka di Kota Bogor utamanya adalah Batutulis. Seperti itu kira-kira," kata Bima.
Dia menjelaskan, kongres akan dilakukan pembahasan bagaimana penataan kota di Indonesia ke depan agar tetap mengutamakan nilai-nilai pusaka. JKPI didirikan oleh Presiden Joko Widodo yang kala itu masih menjabat sebagai wali kota Solo.
"Jadi tidak tergerus komitmen ya terhadap cagar budaya bagaimana. Komitmennya tentang pelestarian pusaka seperti apa dan ini istimewa, karena didirikan oleh Pak Jokowi,” tutur Bima.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Atep Budiman, mengatakan, Kota Bogor yang menjadi tuan rumah dalam Kongres ke-V JKPI, bakal mempromosikan kuliner legendaris di berbagai kesempatan. Misalnya, disajikan saat makan malam atau gala dinner, maupun sebagai minuman saat welcome drink.
Makanan khas Bogor yang disajikan, antara lain toge goreng, soto kuning, dan nasi liwet. Selain itu, sambung Atep, para pelaku seni juga akan menampilkan seni-seni Sunda yang dikenal banyak orang. Mulai dari celempungan, kecapi, suling, dan seni tari tradisional yang mewakili keragaman budaya Indonesia.
Atep menambahkan, dipilihnya Kota Bogor menjadi tuan rumah Kongres ke-V JKPI, sudah ditentukan dalam rakernas pada fahun sebelumnya. "Saat rakernas, kemudian menetapkan Kota Bogor jadi tuan rumah kongres kelima. Persiapan Kota Bogor ini sebelumnya juga sudah disiapkan pada Pra Kongres di Aceh," ujar Atep.