Senin 31 Jan 2022 13:09 WIB

Sungai Singaraja Meluap Ratusan Rumah di Cirebon Terendam Banjir

Prakiraan cuaca pada hari ini dan esok, Cirebon masih berpeluang hujan petir.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Hujan dengan intensitas tinggi di Kabupaten Cirebon, telah menyebabkan debit air sungai meluap dan limpas ke permukiman warga.
Foto: istimewa
Hujan dengan intensitas tinggi di Kabupaten Cirebon, telah menyebabkan debit air sungai meluap dan limpas ke permukiman warga.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat mendata sedikitnya 209 unit rumah di dua desa terendam banjir setinggi 120 Sentimeter. Banjir itu terjadi setelah wilayah ini diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya sungai Singaraja.

"Banjir sempat merendam 209 unit rumah di dua desa, yaitu Lemahabang dan Tuk Karangsuwung, Kecamatan Lemahabang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan di Cirebon, Senin (31/1/2022).

Alex mengatakan, banjir yang melanda ratusan rumah di dua desa tersebut, setelah daerah itu diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan mengakibatkan aliran Sungai Singaraja meluap. Sehingga, lanjut Alex, rumah warga terutama yang berada di bantaran sungai itu terendam banjir dengan ketinggian mulai dari 80 sampai 120 sentimeter.

Kejadian banjir tersebut, kata Alex, terjadi pada Ahad (30/1) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Akibat banjir ini, mengakibatkan puluhan warga sempat mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Saat ini banjir sudah surut dan warga juga telah kembali ke rumah masing-masing, untuk membersihkan sisa banjir," tuturnya.

Alex mengatakan, pada kejadian banjir kali ini memang tidak terlalu lama, hanya beberapa jam setelah air masuk ke rumah langsung surut kembali. Dia mengimbau, warga yang tinggal di daerah langganan banjir untuk waspada, apalagi ketika hujan turun dengan intensitas tinggi. 

"Langkah kedaruratan sudah kami lakukan, dengan melakukan evakuasi warga yang membutuhkan," katanya.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (31/1), mengatakan, penanganan darurat dikoordinasikan oleh BPBD setempat dengan melibatkan unsur terkait, seperti dari TNI, Polri, PMI, aparat desa yang terdampak banjir. Aparat desa dari Lemahabang dan Karangsuwung sudah mendapatkan pelatihan penanggulangan bencana karena desa ini termasuk desa Tangguh bencana (destana). 

Di samping upaya pendataan dan evakuasi, BPBD dan unsur tersebut mendistribusikan bantuan berupa matras, selimut, dan makanan siap saji. "Melihat prakiraan cuaca pada hari ini (31/1) dan esok (1/2), pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk waspada dan siap siaga," ujarnya.

Terpantau pada siang hari ini, dia menambahkan, wilayah Kecamatan Lemahabang masih berpeluang hujan sedang hingga hujan petir, sedangkan esok hari juga masih berpeluang hujan sedang. Masyarakat perlu mewaspadai potensi banjir susulan, khususnya di tiga desa yang masih dilanda banjir hingga hari ini.

Pihaknya juga berharap, pemerintah daerah tetap menyiagakan personel maupun peralatan yang dibutuhkan untuk penanganan darurat. Maupun tempat yang dapat digunakan sebagai tempat evakuasi sementara dengan memperhatikan protokol kesehata

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement