REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto akhirnya merestui pembukaan restoran dan kafe Holywings di Jalan Pajajaran, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, dengan konsep ramah keluarga. Namun, Bima Arya meminta agar Holywings menyediakan kearifan lokal Kota Bogor, seperti bajigur dan bandrek.
“Karena Kota Bogor kota keluarga. Ini harus ramah keluarga, nyaman keluarga. Saya juga ingin ada cita rasa lokal seperti bajigur, bandrek, bansus, ada di sini juga. Itu minuman kebanggaan Sunda,” ujar Bima Arya ketika ditemui Republika.co.id di Holywings, Selasa (8/2).
Bima Arya mengatakan, sudah bertemu dengan pengelola Holywings untuk mengubah konsep secara keseluruhan, agar tidak beroperasi seperti di daerah lain. Dimana salah satunya tidak menjual minuman beralkohol di atas 5 persen, seperti yang tertera dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) nomor 48 tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Penertiban Minuman Beralkohol di Kota Bogor.
Di samping itu, lanjutnya, ada sejumlah aturan yang harus ditaati, dipahami, dan dijalankan oleh Holywings sendiri. Tak hanya dari soal konsep dan desain, namun juga terkait protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Lantaran pembukaan Holywings dilakukan saat PPKM Level 3.
“Tadi saya cek semua dijalankan. Tentunya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan berkoordinasi dan memastikan Seluruh aturan ditegakkan,” tegas Bima Arya.
Co-founder Holywings Ivan Tanjaya menjelaskan, beberapa waktu lalu ia menemui Wali Kota Bogor ketika dipanggil soal konsep Holwyings. Dia mengaku, Holywings harus bisa menyesuaikan setiap daerah dimana Holywings dibuka.
Sehingga, begitu menerima saran konsep Kota Bogor ia pun langsung menerapkannya ke Holywings Kota Bogor sebelum mulai beroperasi. Dalam konsep baru itu, juga disediakan kearifan lokal yang diminta Wali Kota Bogor.
“Saya dipanggil kedua kali, saya coba presentasikan konsep baru Holy Cafe. Pertama kali konsep makanan menunjukkan kearifan lokal, dengan minuman daerah. Baru kita adakan di sini, Holywings Kota Bogor,” jelasnya.
Pengacara kondang yang juga salah satu pemegang saham Holywings, Hotman Paris Hutapea, menambahkan Holywings dengan area yang luas dan megah bukan berkonsep seperti bar remang-remang. Holywings di Kota Bogor sendiri merupakan outlet yang ke-35.
Hotman Paris pun memastikan, Holywings berkonsep keluarga ini bukan area mabuk-mabukan, bukan tempat jual beli narkoba, dan bukan tempat untuk menjual wanita penghibur. “Tidak ada jual beli narkoba. Praktis tidak ada yang mabuk karena memang melihat ruangan sebesar itu, orang saling jaga diri,” ucapnya.