Rabu 26 Oct 2022 07:07 WIB

Pemkot Bogor Bongkar Bangunan di Lokasi Longsor Kebon Kalapa

Bangunan tersebut disinyalir menjadi salah satu penyebab longsor.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Warga melintas lokasi tanah longsor di Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/10/2022). Pemerintah Kota Bogor berencana merelokasi sebanyak 139 warga yang terdampak tanah longsor di Kelurahan Kebon Kalapa ke tempat yang lebih aman dari bencana longsor.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Warga melintas lokasi tanah longsor di Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/10/2022). Pemerintah Kota Bogor berencana merelokasi sebanyak 139 warga yang terdampak tanah longsor di Kelurahan Kebon Kalapa ke tempat yang lebih aman dari bencana longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejumlah bangunan di dekat lokasi longsor Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor dibongkar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Bangunan tersebut disinyalir menjadi salah satu penyebab longsor yang menewaskan empat orang di wilayah tersebut beberapa waktu lalu.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pemilik bangunan. Terlebih lagi bangunan tersebut tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Baca Juga

Bima Arya menuturkan, pemilik bangunan bersedia jika bangunan tersebut dibongkar. Selanjutnya, Pemkot Bogor akan melakukan penataan di lokasi tersebut supaya ada saluran air.

“Selanjutnya, akan di bangun turap kemudian ada saluran air Perumkim yang akan mengerjakan, rumah yang hancur akan kita komunikasi dengan ahhli geologi. Apakah aman di bangun kembali,” ujar Bima Arya ketika ditemui Republika di lokasi, Selasa (25/10).

Bima Arya menjelaskan, saluran air tersebut dibuat agar air mengalir ke Sungai Cisadane. Sehingga nantinya air tidak menggerogoti dam menyebabkan tanah keropos di bagian bawah.

Selain itu, Pemkot Bogor juga akan melakukan pengawasan agar di titik pembongkaran tidak ada lagi pembangunan tanpa izin.

Terkait rumah terancam di bawah longsoran, Bima Arya mengatakan, ada 60 kepala keluarga (KK) yang akan direlokasi ke hunian sementara selama beberapa bulan ke depan. Sedangkan untuk tiga rumah rusak akibat longsor tidak akan dibangun dulu.

“Dan kami juga sekarang sedang berkoordinasi dengan ahli geologi, untuk memetakan perencanaannya bagaimana di sini. Apakah ada kemungkinan dibangun rumah baru atau tidak,” tuturnya.

Dia pun meminta, kepada aparatur wilayah setempat untuk membujuk warga agar mau dipindahkan ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) milik Pemkot Bogor. “Kalau tidak (mau) akan kita carikan lagi lahan yang aman dimana,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement