Selasa 17 May 2022 06:12 WIB

Waketum: Ridwan Kamil Masuk Radar PAN Untuk Pilpres

PAN tengah memonitor Ridwan Kamil untuk kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi.
Foto: DPR
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan di kediamannya di Widya Chandra, Jakarta, Ahad (15/5). Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, mengakui bahwa PAN tengah memonitor Ridwan Kamil untuk kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

"Kang Emil masuk radar PAN untuk Pilpres," kata Viva kepada Republika, Senin (16/5).

Alasannya, Ridwan Kamil memiliki pemikiran yang dinilai sesuai dengan platform PAN, berintegritas. Viva menambahkan, PAN juga melihat Ridwan Kamil sebagai sosok yang menghargai nilai kemanusiaan, dan kemajemukan, serta memiliki visi membangun Indonesia modern.

Nanti akan kita monitor bagaimana kondisi obyektif dan sikap masyarakat terhadap seluruh bakal calon di pilpres 2024. Apalagi kedekatan antarkeduanya sudah lama terbangun. Jubir PAN itu mengatakan, bagi PAN Ridwan Kamil sudah seperti kader sendiri.

"Kang Emil bagi PAN bukanlah orang lain. Sudah dianggap sebagai kader dan saudara sendiri. Hubungan Kang Emil dengan Bang Zul sangat dekat," ucapnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menemui Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan di kediamannya di Widya Chandra, Jakarta Selatan, Ahad (15/5). Keduanya melakukan pembicaraan secara tertutup hampir dua jam.

Dikonfirmasi atas pertemuannya, Ridwan Kamil, mengatakan, pertemuan itu merupakan silaturahim setelah lebaran, diskusi dan membahas berbagai hal. "Alhamdulillah selalu akrab dan seru berdiskusi dengan Bang Zul,” kata gubernur yang biasa disapa Kang Emil ini.

Hal senada juga disampaikan Zulkifli Hasan. Zulkifli mengatakan, soal capres dan cawapres masih lama. "Tadi memang ada diskusi soal itu. Tapi bagi koalisi ini, soal capres dan cawapres itu masih lama, masih jauh," kata Zulhas. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement