REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Kesehatan Cianjur melakukan berbagai upaya menekan angka Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) dengan menggencarkan sosialisasi ke berbagai kalangan. Termasuk, di lingkungan sekolah dan perkampungan yang rentan terjadi penularan.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Cianjur, dr Frida Laila Yahya di Cianjur Selasa (30/8/2022), mengatakan, jumlah ODHA di Cianjur setiap tahunnya terus meningkat tercatat sepanjang tahun 2021-2022 tercatat 248 orang penderita baru dan 12 orang di antaranya ibu hamil.
"Selama Januari hingga Juli 2022, tercatat sudah ada 137 ODHA baru, 12 orang diantaranya ibu hamil, sedangkan tahun lalu ada 111 ODHA baru. Setiap tahun angkanya terus meningkat dan ini menjadi tugas dinas kesehatan dibantu semua pihak untuk menekan angka tersebut," katanya.
Dia menjelaskan, dari dari 137 kasus baru didominasi ODHA yang merupakan lelaki seks lelaki dengan jumlah sebanyak 52 orang, sedangkan sisanya pria dengan rentan usia di atas 25 tahun dan beberapa orang anak-anak. Kasus HIV-AIDS pada kaum ibu biasanya ditularkan dari suami yang melakukan aktivitas seks bebas.
Ketika suaminya terpapar akan menularkan pada istrinya dan ketika hamil dapat menularkan pada bayinya, sehingga pihaknya meminta warga tidak melakukan seks bebas dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke pusat layanan kesehatan atau rumah sakit terdekat.
"Ketika melakukan cek kesehatan dapat terdeteksi dengan cepat, sehingga dapat dilakukan antisipasi agar tidak banyak yang tertular. Termasuk berbagai langkah penanganan cepat dapat dilakukan agar mereka yang terpapar dapat pengobatan maksimal," katanya.
Untuk menekan terus bertambahnya ODHA di Cianjur, pihaknya juga akan menggencarkan sosialisasi ke warga mengenai pencegahan terhadap penyakit HIV-AIDS melalui berbagai media edukasi mulai dari media cetak, elektronik, media sosial dan sosialisasi langsung ke sasaran.
"Dinkes melalui Puskesmas juga melakukan talk show , podcast, webinar tentang pencegahan HIV-AIDS, memberikan edukasi pada anak sekolah tentang bahaya seks bebas dengan melakukan kunjungan ke sekolah, koordinasi lintas sektor untuk melakukan upaya pencegahan sesuai sektor masing-masing," katanya.