Jumat 30 Sep 2022 13:47 WIB

Viral Video Aksi Perundungan Pelajar SMP Dikeroyok dan Hampir Dilindas Motor

Aksi direkam oleh salah seorang pelajar yang terlibat dalam aksi penganiayaan.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Foto: Antara
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rekaman video yang menunjukkan seorang pelajar SMP dirundung oleh sejumlah pelajar lainnya viral di media sosial. Informasi yang diperoleh, aksi tersebut terjadi diduga di wilayah Kabupaten Sumedang.

Dalam video tersebut, sejumlah pelajar mengeroyok seorang pelajar lainnya menggunakan tangan dan kaki ke bagian punggung dan kepala. Korban sempat melindungi kepala dengan tangan agar tidak terkena pukulan kaki.

Tidak hanya itu, pengendara motor yang berada di sebelahnya berusaha melindas kepala korban, namun hanya menabrakkan ke kepala. Korban pun sempat meminta ampun kepada para pelajar lainnya, tapi tidak digubris.

"Sok rek bebeja kasaha (mau ngadu ke siapa), hayang digeleng ku motor (ingin dilindas sama motor)," ujar salah seorang pelaku yang melakukan penganiayaan sambil menginjak kepala korban.

"Ampun, ampun, ampun a," ujar korban yang merintih kesakitan.

Aksi tersebut direkam diduga oleh salah seorang pelajar yang terlibat dalam aksi penganiayaan.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan terkait aksi perundungan terhadap pelajar yang viral di media sosial. "Kita akan dalami," ujarnya, Jumat (30/9/2022).

Dia mengimbau, kepada keluarga korban yang ada dalam video tersebut untuk segera melaporkan peristiwa perundungan tersebut kepada polisi.

Kasi Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana mengatakan, permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara musyawarah. Kedua belah pihak dari sekolah sudah bermusyawarah dihadiri oleh Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa.

"Masalahnya sudah diselesaikan secara musyawarah oleh kedua pihak sekolah yanh bersangkutan yang dihadiri oleh Bhabinmas dan Bhabinsa," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement