REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Puluhan rumah warga di Kabupaten Bogor terdampak dan mengalami kerusakan, pascagempa yang berpusat di Cianjur. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tengah menyiapkan Biaya Tidak Terduga (BTT) untuk perbaikan rumah warga.
“BTT sudah disiapkan hari ini sudah ditandatangan. Dan untuk korban rusak berat kami akan bangun kembali. Bagi yang direlokasi kami akan siapkan untuk kontrak dulu sebelum itu selesai. Dan rusak ringan kami akan perbaiki,” ujar Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan, Selasa (22/11).
Iwan mengatakan, belum bisa menyebutkan berapa besaran BTT yang akan digelontorkan. Sebab, pihaknya juga tengah menghitung dana bantuan untuk operasional tim yang membantu penanganan gempa di Cianjur.
“Ini belum kami data smeua. Mungkin nanti di SK Bupati terkait BTT akan kami lihat berapa nilainya,” ucapnya.
Di samping itu, kata dia, BTT juga akan dialokasikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi dan RSUD Cileungsi. Dimana dua rumah sakit tersebut menerima pasien korban gempa Cianjur.
“Pembiayaan nanti kita yang tanggung. Makanya BTT sedang dihitung dulu. Tidak langsung ditetapkan,” kata Iwan.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat, jumlah rumah warga yang rusak akibat gempa yang berpusat di Kabupaten Cianjur terus bertambah. Berdasarkan data hari ini, tercatat ada 78 rumah yang terdampak.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko mengatakan puluhan rumah yang terdampak gempa berkekuatan 5,6 SR itu tersebar di tujuh kecamatan se-Kabupaten Bogor. Yakni, Megamendung, Cisarua, Caringin, Cigombong, Ciawi, Cijeruk dan Sukamakmur. "Terdampak di tujuh kecamatan dengan 19 desa," kata Aris.
Dia menyebutkan, dari jumlah tersebut sebanyak 40 unit rumah terdampak, 32 unit rumah rusak ringan, lima unit rumah rusak sedang dan satu unit rumah rusak berat. Tak hanya rumah warga, gempa juga membuat satu pondok pesantren rusak sedang dan satu madrasah rusak ringan.