Senin 06 Feb 2023 17:39 WIB

Pemkab Garut Siapkan Bantuan Perbaikan Rumah Terdampak Gempa

Pemkab Garut masih memverifikasi jumlah rumah warga yang rusak terdampak gempa.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Wakil Bupati (Wabup) Garut Helmi Budiman meninjau rumah warga yang dilaporkan terdampak gempa bumi di Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (4/2/2023).
Foto: Dok. Diskominfo Kabupaten Garut
Wakil Bupati (Wabup) Garut Helmi Budiman meninjau rumah warga yang dilaporkan terdampak gempa bumi di Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (4/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, akan menyiapkan bantuan untuk perbaikan rumah warga terdampak gempa bumi magnitudo 4,3, yang terjadi Rabu (1/2/2023). Pemkab Garut saat ini masih memverifikasi rumah warga yang dilaporkan terdampak musibah itu.

Hasil verifikasi data itu nantinya dijadikan dasar untuk menghitung bantuan perbaikan. Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, bantuan yang diberikan akan disesuaikan dengan kemampuan APBD Kabupaten Garut.

“Jadi, kalau rusak ringan paling maksimal Rp 2,5 juta, yang (rusak) sedang maksimal Rp 5 juta, dan yang berat maksimal Rp 25 juta. Kalau Rp 50 juta itu relokasi, tapi ini kan tidak ada relokasi. Ini akan dihitung langsung oleh Perkim (Dinas Perumahan dan Permukiman), sehingga nanti diketahui jumlah kerugiannya berapa,” kata Helmi.

Helmi mengatakan, data rumah warga yang dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa masih berubah-ubah. Pada hari pertama setelah kejadian gempa, dilaporkan jumlah rumah yang mengalami kerusakan sekitar 495 unit. Sebanyak 450 rumah berada di wilayah Kecamatan Pasirwangi dan 45 unit di Kecamatan Samarang. 

“Dari 45 unit (di Kecamatan Samarang) itu, saya kemarin ke lapangan kembali, bertambah datanya menjadi 180 unit. Ada peningkatan,” kata Helmi, Senin (6/2/2023).

Helmi memaklumi adanya perubahan data. Pasalnya, kata dia, rumah yang dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa bumi ini lokasinya terpencar, sehingga tak bisa dihitung dalam satu kali peninjauan.

Menurut Helmi, Pemkab Garut sudah menyebar tim untuk melakukan verifikasi lapangan. Verifikasi ini untuk memastikan rumah yang dilaporkan rusak benar-benar akibat terdampak gempa bumi. “Jadi, jangan sampai yang tidak terkena gempa, tapi masuk data. Karena itu, kami verifikasi ke lapangan satu per satu,” kata Helmi.

Sembari menunggu hasil verifikasi, Pemkab Garut menyalurkan bantuan logistik untuk warga terdampak gempa bumi. Helmi memperkirakan bantuan logistik ini dapat mencukupi kebutuhan warga selama sepekan setelah kejadian gempa bumi. “Sebagian ada yang mengungsi, tapi mengungsi ke tetangga. Itu juga sudah kami beri bantuan,” ujar Helmi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement