Rabu 08 Feb 2023 18:45 WIB

Pembangunan Flyover Ciroyom Bandung, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Pembangunan flyover Ciroyom Bandung ditargetkan bisa rampung Juli 2023.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Proyek pembangunan flyover dan jembatan penyeberangan orang (JPO) Ciroyom di Kecamatan Andir dan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/2/2023).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Proyek pembangunan flyover dan jembatan penyeberangan orang (JPO) Ciroyom di Kecamatan Andir dan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Proyek pembangunan flyover dan jembatan penyeberangan orang (JPO) Ciroyom di Kecamatan Andir dan Cicendo, Kota Bandung, diharapkan bisa tuntas pada Juli 2023. Selama pembangunan berlangsung, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, disiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi proyek.

Menurut Ema, rekayasa lalu lintas atau perubahan rute (rerouting) kemungkinan tidak hanya dilakukan saat pembangunan flyover Ciroyom, tapi juga setelahnya. “Pasti ada rerouting lah, ada rekayasa lalu lintas juga, dan Kadishub (Kepala Dinas Perhubungan) juga sudah memikirkan itu,” kata Ema, Rabu (8/2/2023). 

Baca Juga

Jalan layang Ciroyom sepanjang sekitar 700 meter dibangun di area Ciroyom, bundaran Arjuna, dan Jalan Aruna. Pembangunan flyover ini untuk menghindari perlintasan sebidang jalan dengan jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Padalarang dan Stasiun Bandung. Jalur kereta tersebut nantinya digunakan untuk feeder pendukung operasional kereta cepat Jakarta-Bandung.

Rekayasa lalu lintas atau perubahan rute di sekitar lokasi tersebut nantinya diharapkan dapat mengurangi potensi kemacetan ataupun kecelakaan. Ema mengatakan, pejalan kaki dari arah Husein ke Ciroyom ataupun sebaliknya nanti pun akan diarahkan menggunakan JPO.

Kepala Dishub Kota Bandung Dadang Darmawan mengatakan, rekayasa lalu lintas atau perubahan rute kemungkinan akan mulai dilakukan ketika tiang pancang proyek jalan layang sudah dipasang. Sekarang ini, kata dia, kemungkinan akan dilakukan pengaturan waktu lalu lintas kendaraan.

“Nanti itu direkayasa seperti itu. Jadi, kalau yang mobilisasi barang, alat, kita atur waktunya malam. Untuk sementara rutenya masih seperti ini dulu, tapi dilihat nanti progresnya. Kalau sudah mulai tiang dipasang, kita lakukan rekayasa,” kata Dadang.

Menurut Dadang, perubahan rute atau rekayasa lalu lintas mesti dilakukan, merujuk pada hasil analisis dampak lalu lintas (andalalin) proyek. “Diharapkan hadirnya flyover Ciroyom pada 2023 nanti bisa jadi solusi mengatasi lonjakan kendaraan yang melintas di area tersebut saat KCJB (kereta cepat Jakarta-Bandung) sudah beroperasi,” ujar Dadang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement