REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar), kembali menunjukkan predikatnya sebagai daerah lumbung padi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2022 Kabupaten Indramayu menjadi daerah dengan produksi padi gabah kering giling (GKG) tertinggi di wilayah Jabar.
Produksi padi GKG Kabupaten Indramayu pada 2022 dilaporkan mencapai sekitar 1,499 juta ton. Jumlahnya meningkat dibandingkan 2021, yang mencapai 1,319 juta ton.
“Ini sebuah prestasi yang membanggakan. Jadi, kami optimistis akan terus mempertahankan predikat lumbung padi nasional. Semua berkat kerja keras petani dan petugas penyuluh lapangan kita, serta dukungan semua pihak,” kata Bupati Indramayu Nina Agustina, Rabu (8/2/2023).
Produksi padi di Kabupaten Indramayu diharapkan bisa terus meningkat. Sebagaimana harapan Presiden Joko Widodo. “Jadi, kita harapkan tidak turun, tetapi naik dari 1,3 juta ton menjadi 1,8 juta ton untuk Kabupaten Indramayu,” kata Presiden, saat meresmikan Bendungan Sadawarna di Kabupaten Subang, pada Desember 2022.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu Muhammad Iqbal menilai, untuk mencapai produksi padi yang diharapkan Presiden, tidak mungkin dalam waktu singkat. “Butuh dukungan dari pemerintah pusat dalam hal pembangunan infrastruktur pertanian, saluran irigasi, ketersediaan pupuk, dan sebagainya,” kata dia.
Iqbal mengatakan, dinasnya terus berupaya meningkatkan produksi padi Kabupaten Indramayu dengan berbagai cara. Di antaranya melalui program peningkatan musim tanam, yang semula dua kali dalam setahun, diupayakan menjadi tiga kali.
Selain itu, menurut Iqbal, dinasnya tengah menggalakkan pemanfaatan pupuk organik, sebagai pengganti pupuk sintetis. Di beberapa lahan demplot (demonstration plot) padi dengan penggunaan pupuk organik, kata dia, hasil panennya lebih tinggi ketimbang yang menggunakan pupuk sintetis.