REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Gedung Creative Center di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, diresmikan, Selasa (21/2/2023). Adanya Gedung Creative Center di Kompleks Dadaha ini disambut positif sejumlah pelaku ataupun komunitas kreatif.
Salah satunya Epi Siti Mudrikah. Menurut dia, keberadaan Gedung Creative Center Kota Tasikmalaya ini dapat berguna bagi para pelaku ekonomi kreatif. Seperti menjadi wadah untuk promosi karya kreatif. “Bisa kita show di sini, jualan. Bisa jadi one stop market kreasi,” kata dia.
Epi mengharapkan Gedung Creative Center Kota Tasikmalaya dapat dimanfaatkan juga menjadi tempat pelatihan. Dengan begitu, karya kreatif bisa diajarkan kepada generasi muda lainnya dan diharapkan dapat terus berkembang.
“Misalnya bordir manual seperti karya saya, bisa tetap ada, dilestarikan melalui pelatihan,” kata pemilik Rumah Kayu Bordir & Fashion itu.
Perwakilan Komunitas Merajut Tasikmalaya, Yayu, mengatakan, pembangunan Gedung Creative Center merupakan terobosan yang baik. Pasalnya, ia menilai, selama ini belum ada tempat yang terbilang representatif yang bisa menampung pelaku ekonomi kreatif di Kota Tasikmalaya.
“Selama ini, orang kreatif berceceran di mana-mana. Jadi, ini sangat bagus. Tinggal kami memanfaatkan tempat yang sudah ada,” ujar Yayu.
Yayu berharap Gedung Creative Center Kota Tasikmalaya ini dapat mudah diakses semua pelaku kreatif, apalagi fasilitasnya terbilang lengkap.
Dengan pengelolaan yang baik, diharapkan Gedung Creative Center Kota Tasikmalaya dapat terbuka untuk berbagai kalangan dalam melakukan aktivitas, seperti untuk berkumpul, pelatihan, maupun pameran.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, yang hadir meresmikan Gedung Creative Center di Kota Tasikmalaya, juga berharap fasilitas ini dimanfaatkan dengan baik dan diramaikan dengan berbagai kegiatan.
“Kami harap gedung ini sibuk, penuh dengan pameran, kelas, kegiatan positif,” ujar Gubernur.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
