Rabu 22 Feb 2023 11:11 WIB

Emil Tekankan Cegah Stunting Mulai dari Calon Pengantin dan Ibu Hamil

Emil meminta pencegahan stunting di Jabar, bukan hanya penanganan kasusnya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat memberikan keterangan pers di Kota Tasikmalaya, Jabar, Selasa (21/2/2023).
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menekankan soal upaya pencegahan kasus stunting. Pemerintah daerah di wilayah Provinsi Jabar diminta tidak hanya menangani kasus stunting, tapi juga melakukan upaya-upaya pencegahan.

Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis pada anak. Dalam upaya pencegahan kasus stunting, Gubernur meminta upaya pencegahan sejak dini, dengan menyasar calon pengantin dan ibu hamil.

“Intervensi harus dilakukan dari sejak kehamilan, bahkan sebelum menikah,” kata Gubernur yang akrab disapa Emil itu, saat berkegiatan di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (21/2/2023).

Emil mengatakan, rata-rata angka ibu hamil di wilayah Jabar setiap tahunnya mencapai sekitar 800 ribu orang. Sementara pasangan menikah di Jabar setiap tahunnya mencapai 300 ribu orang.

Menurut Emil, ibu hamil dan pasangan yang hendak menikah harus juga dimasukkan dalam program penanganan stunting. “Untuk (anak) tidak stunting, ibu hamil harus sehat,” ujar Emil.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Jabar pada 2022 sebesar 20,2 persen. Angkanya menurun dibandingkan 2021, yang mencapai 24,5 persen.

Adapun di Kota Tasikmalaya prevalensi balita stunting 22,4 persen. Kota Tasikmalaya masih masuk sepuluh besar prevalensi balita stunting dari 27 kabupaten/kota di Jabar.

Menurut Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah, upaya penanganan balita stunting bisa lebih mahal ketimbang langkah pencegahan. Meskipun penanganan kasus stunting tetap berjalan, diakui pentingnya melakukan upaya pencegahan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement