Rabu 01 Mar 2023 08:34 WIB

Hasil Laboratorium Suspect Difteri di Bandung Barat Negatif

Jumlah suspect penyakit difteri di Bandung Barat sendiri baru ditemukan satu kasus. 

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Siswa kelas 1 mengikuti imunisasi Difteri Tetanus (DT).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Siswa kelas 1 mengikuti imunisasi Difteri Tetanus (DT).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat mengungkapkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap seorang warga suspect penyakit difteri, dinyatakan negatif. Jumlah suspect penyakit difteri di Bandung Barat sendiri baru ditemukan satu kasus. 

"Suspect (difteri) tapi hasilnya negatif," ujar Kepala Dinkes Kabupaten Bandung Barat Hernawan Widjajanto saat dikonfirmasi, Rabu (1/3/2023).

Dia mengatakan, kasus warga yang sempat dinyatakan suspect difteri meski hasil laboratorium negatif ditemukan pada bulan Januari. Sejauh ini kasus suspect penyakit difteri yang ditemukan baru satu orang. "Ada satu (kasus)," katanya.

Sebelumnya, selain di Garut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat (Jabar) menerima laporan ada 11 kasus suspek difteri di tujuh kabupaten dan kota yang ada di Jabar. Menurut Ketua Tim Surveilans Dinkes Jabar, Dewi Ambarwati, belasan kasus suspek ini masuk dalam aplikasi pelaporan sepanjang Januari 2023.

Namun, menurut Dewi, kasus difteri yang dilaporkan ini masih berstatus suspek. Dinkes Jabar masih melakukan pendalaman lebih lanjut pada 11 kasus ini. 

"Ini sudah ada laporan 11 kasus suspek difteri dari kabupaten Cianjur, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, KBB, Kota Bogor, dan Kota Sukabumi," ujar Dewi kepada wartawan, Senin (27/2).

Menurut Dewi yang dimaksud suspek difteri adalah secara klinis dan fisik dari 11 laporan itu sudah mengarah ke difteri. Tapi, masih menunggu hasil dari laboratorium. Jadi, belum bisa sepenuhnya disebut difteri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement