Selasa 07 Mar 2023 12:43 WIB

Ridwan Kamil Sebut Investor TPPAS Legok Nangka Finalisnya dari Jepang

TPPAS Legok Nangka nantinya dapat mengolah sampah berkapasitas 1.800 ton per hari.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Foto udara Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (29/5/2021). TPPAS Legok Nangka yang rencananya akan digunakan oleh enam kota dan kabupaten di Jawa Barat tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada 2023 mendatang.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Foto udara Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (29/5/2021). TPPAS Legok Nangka yang rencananya akan digunakan oleh enam kota dan kabupaten di Jawa Barat tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada 2023 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil investasi Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka di Nagreg, Kabupaten Bandung, terus berprogres. Gubernur Ridwan Kamil beserta rombongan menemui investor di Jepang yang sebelumnya menyatakan siap menangani TPPAS Legok Nangka dengan konsep waste to energy serta menjadikan sebagai yang terbesar di Indonesia. 

"Rencana waste to energy di Legok Nangka untuk pengelolaan sampah perkotaan, bulan ini sudah memasuki babak final. Terseleksi tinggal dua investor finalis, semuanya dari Jepang," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di akun twitter @ridwankamil, dikutip Selasa, (7/3). 

Emil mengatakan, perjalanan dinas ke Jepang dari tanggal 3 - 6 Maret 2023 dengan tiga agenda utama. Yakni terkait investasi di bidang pengelolaan sampah/energi terbarukan, secara khusus TPPAS Legok Nangka. 

Sementara menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar Prima Mayaningtyas, pertemuan dilakukan untuk menegaskan kembali komitmen investor Jepang yang sebelumnya menyatakan minat untuk berinvestasi di Legok Nangka. 

"Proses lelang masih terus berjalan dan deadline April nanti. Jadi kunjungan ini meminta kepastian investor untuk mengikuti proses lelang selanjutnya yang sudah dilaksanakan prosesnya sejak beberapa waktu lalu," kata Prima. 

Beberapa investor tersebut, menurut Prima, sudah lulus tahap pra kualifikasi sehingga diharapkan sesegera mungkin memasukan dokumen penawaran. 

TPPAS Legok Nangka, kata dia, akan menjadi solusi dalam penanganan sampah di kawasan Bandung Raya plus Garut. TPPAS Legok Nangka nantinya dapat mengolah sampah berkapasitas 1.800 ton per hari yang berasal dari enam daerah tersebut. 

Dengan teknologi ramah lingkungan waste to energy , Legok Nangka bakal menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan kapasitas listrik yang dihasilkan mencapai 18 megaWatt. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement