Kamis 30 Mar 2023 07:20 WIB

Cegah Kekerasan, DPRD Kota Bogor Dukung Penguatan Satgas Pelajar

Penguatan terhadap Satgas Pelajar merupakan tindakan preventif. 

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Anggota Satgas Pelajar Kota Bogor menurunkan sejumlah pelajar SMK di halaman Mako Polresta Bogor Kota, Kapten Muslihat, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (30/9/2019).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Anggota Satgas Pelajar Kota Bogor menurunkan sejumlah pelajar SMK di halaman Mako Polresta Bogor Kota, Kapten Muslihat, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (30/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Keberadaan Satgas Pelajar dalam menekan angka kekerasan pelajar di Kota Bogor dianggap masih minim apresiasi. Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bogor, Devie Prihatini Sultani pun menegaskan, DPRD Kota Bogor akan mendukung penguatan Satgas Pelajar Kota Bogor dari sisi anggaran.

Devie menuturkan, penguatan terhadap Satgas Pelajar merupakan tindakan preventif. Sehingga hal ini harus dilakukan dengan maksimal, bukan hanya tindakan reaktif setelah terjadi kejadian kekerasan pelajar.

Dengan misi Kota Bogor Ramah Keluarga dan tujuan untuk menjadikan Kota Bogor Ramah Anak dengan tingkat nindya, menurut Devie maka perlu ada penguatan terhadap tindakan preventif.

“Kami akan mendukung penuh Satgas Pelajar melalui fungsi kami di DPRD yaitu fungsi budgeting. Jadi kami harap saat rapat kerja nanti, pihak Disdik Kota Bogor akan mengajukan anggaran yang sesuai untuk keberlangsungan Satgas Pelajar,” ujar Devie, Rabu (29/3/2023).

Devie juga menekankan, perlu ada kolaborasi dari aparat penegak hukum (APH) dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terkait program yang bisa membantu menekan angka kekerasan pelajar. Dengan mengkolaborasikan program dari APH Kota Bogor, dimasukkan ke dalam kurikulum belajar.

Sehigga, edukasi yang diterima oleh pelajar tidak hanya mencari nilai untuk rapor, tetapi juga nilai dalam bermasyarakat. “Seperti program jaksa masuk sekolah adalah hal yang perlu kita dukung dan kita kolaborasikan. Sehingga penyuluhan yang dilakukan oleh APH ke murid-murid bisa maksimal karena adanya dukungan semua pihak,” kata Devie.

Dia juga menekankan, perlu ada hukuman yang diberikan kepada para pelaku kekerasan pelajar agar mendapatkan efek jera. Meski masih di bawah umur dan dilindungi oleh undang-undang, namun menurut Devie perlu diberikan hukuman sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku kekerasan.

“Karena perbuatan-perbuatan hal semacam ini (kekerasan pelajar, red) bukanlah perbuatan anak-anak, tapi lebih kepada tindakan kriminal,” tegasnya.

Di samping itu, lanjut dia, semua elemen yang terkait harus sama-sama mendorong dan membantu agar kekerasan pelajar tidak lagi terjadi. Sebab jika ada murid sekolah melakukan tindak kriminal, dinilainya sebagai sebuah kegagalan.

Lebih lanjut, politisi partai Nasdem ini juga mendorong Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Bogor untuk melakukan penambahan pengadaan CCTV di jalanan Kota Bogor. CCTV dinilainyadapat membantu kepolisian dalam melakukan monitoring dan investigasi jika terjadi kekerasan pelajar lagi di kemudian hari.

“Tolong bisa ditambahkan CCTV di jalanan agar lebih mudah memonitoring. Sampai saat ini pelaku utama kan belum ketemu juga, jadi ini harus kita bantu pihak kepolisian,” pungkasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement