REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pengunjung Pasar Baru di Kota Bandung, Jawa Barat, disebut meningkat pada pertengahan bulan Ramadhan ini. Salah satu pedagang celana kulot di Pasar Baru Bandung, Risma (25 tahun), mengaku omzet jualannya pun kini tengah naik, bahkan bisa sampai dua kali lipat.
Menurut Risma, pengunjung Pasar Baru sudah mulai ramai sejak hari kelima bulan Ramadhan. “Lebih ramai dibanding hari biasa. Yang paling ramai itu saat weekend,” ujar dia, saat ditemui Republika di Pasar Baru Bandung, Rabu (5/4/2023).
Dengan ramainya pengunjung, omzet Risma pun meningkat. Pada hari biasanya, terlebih sebelum Ramadhan, ia mengaku omzetnya berkisar Rp 2 juta per hari. “Sekarang bisa sampai Rp 5 juta lebih, apalagi weekend, bisa sampai Rp 7 jutaan,” kata dia.
Risma menjual beragam jenis celana kulot dan rok. Menurut dia, belakangan produk yang paling banyak diburu pembeli ada celana kulot, yang dijual dengan harga sekitar Rp 100 ribu-105 ribu per potong. Ia mengatakan, akhir-akhir ini banyak pembelinya merupakan warga Bandung, untuk kebutuhan pakaian Lebaran.
“Kebanyakan pembeli eceran, dua potong ke atas. Sejauh ini kebanyakan (pembeli) warga Bandung, tapi kalau sebelum Ramadhan banyaknya dari luar,” ujar Risma.
Salah satu pembeli, Ipah (53), mengaku tahun ini baru bisa kembali berbelanja di Pasar Baru. Selama dua tahun sebelumnya, saat kondisi pandemi, ia hanya belanja secara daring untuk kebutuhan Lebaran.
“Alhamdulillah, sekarang sudah lebih baik, senang banget bisa belanja lagi. Lumayan padat juga,” kata warga Kopo, Bandung, itu saat ditemui Republika di sela-sela berbelanja di Pasar Baru.
Ipah sudah tiba di Pasar Baru sejak sekitar pukul 08.00 WIB. Ia mengaku sudah membeli pakaian untuk anaknya, mulai dari kemeja, celana, dan baju koko. Ia juga membeli kerudung, serta pernak-pernik Lebaran.
“Harga masih standar, enggak ada yang istilahnya melonjak atau bagaimana. Nanti akan belanja lagi, tanggal 16, sekarang kan belanja untuk anak-anak laki dulu, nanti untuk perempuan,” ujar ibu enam anak itu.