Sabtu 06 May 2023 17:54 WIB

Puluhan Tahun Jalan Dibiarkan Rusak, Warga di Sodonghilir Tasikmalaya Gelar Aksi

Sebelumnya, jalan rusak Lampung jadi perhatian nasional.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Warga di Desa Parumasan, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, melakukan aksi menuntut perbaikan jalan rusak, Jumat (5/5/2023).
Foto: Dok. Pemuda Desa Parumasan
Warga di Desa Parumasan, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, melakukan aksi menuntut perbaikan jalan rusak, Jumat (5/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sekitar 50 warga di Desa Parumasan, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Malabar pada Jumat (5/5/2023). Puluhan warga itu meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya memperbaiki kondisi jalan yang telah puluhan tahun dibiarkan.

Tokoh pemuda Desa Parumasan, Nurfahmi Siddiq, mengatakan, aksi turun ke jalan itu dilakukan agar pemerintah segera melakukan perbaikan jalur Gununganten-Pamijahan yang menghubungkan Kecamatan Sodonghilir dengan Kecamatan Taraju, Bojonggambir, Bantarkalong, dan Pamijajahan itu. Pasalnya, sudah sekitar 26 tahun jalan itu tak pernah diperbaiki. 

Baca Juga

"Jalan ini sangat penting bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Kami juga mau berkendara dengan nyaman, tidak kecelakaan akibat jalan rusak, dan ekonimi stabil," kata dia saat dihubungi republika.co.id, Sabtu (6/5/2023).

Fahmi, sapaan tokoh pemuda itu, menilai selama puluhan tahun jalan itu rusak, tak terhitung banyaknya kecelakaan yang terjadi. Perekonomian masyarakat juga terhambat akibat kondisi jalan yang rusak.

Padahal, ia menyebutkan, di Desa Parumasan terdapat potensi ekonomi masyarakat yang diunggulkan, yaitu opak. Namun, potensi itu belum tergali optimal lantaran para pelaku usaha selalu kesulitan untuk memasarkan produknya lantaran jalan rusak.

"Karena tak jarang masyarakat mau kirim opak pakai motor, motornya jatuh dan opaknya rusak. Itu kan mengganggu perekonomian," kata dia.

Memurut Fahmi, panjang jalan yang mengalami kerusakan di wilayah itu mencapai sekitar 3,5 kilometer. Jalan itu umumnya masih berupa bebatuan kerikil, yang menjadi licin ketika turun hujan. Padahal, jalan itu merupakan jalan milik Pemkab Tasikmalaya. 

Ia mengatakan, sudah beberapa kali pihak pemerintah maupun perwakilan rakyat datang ke lokasi jalan yang rusak itu. Beberapa kali pemerintah juga menjanjikan untuk segera melakukan perbaikan. Namun, janji itu tak kunjung terealisasi. 

"Kita akan terus kawal agar perbaikan jalan segera direalisasikan," kata Fahmi.

Salah seorang tokoh pemuda Desa Parumasan lainnya, Mohammad Cecep Abdul Aziz, mengatakan pihaknya siap melakukan aksi lagi apabila tidak ada respons baik dari Pemkab Tasikmalaya. Karenanya, ia meminta Pemkab Tasikmalaya memprioritaskan perbaikan jalan di wilayahnya. 

"Jika tidak ada respons apapun, maka kami akan turun kembali dengan masa yang lebih banyak untuk melakukan aksi audiensi ke Pemkab Tasikmalaya demi tercapainya tujuan pembangunan infrastruktur jalan," ujar dia. 

 

Bukan di Sodonghilir Saja

Kondisi jalan rusak di wilayah Kabupaten Tasikmalaya tak hanya ada di Kecamatan Sodonghilir. Di wilayah kecamatan lainnya, terdapat juga kondisi jalan rusak.

Salah satu jalan yang mengalami kerusakan adalah Jalan Abdul Muis di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya. Jalan itu disebut tak kunjung diperbaiki sejak 2008.

Salah seorang warga sekitar, Mujib, mengatakan jalan yang merupakan milik Pemkab Tasikmalaya sudah dipenuhi lubang, batu besar dan tajam. Ketika turun hujan, banyak genangan air di sepanjang jalan itu.

"Kalau hujan, sangat licin jika kendaraan roda dua atau roda empat melintas. Itu tentu membahayakan masyarakat ketika beraktivitas," ujar dia.

Padahal, Mujib mengatakan, Jalan Abdul Muis merupakan jalur utama bagi masyarakat Desa Barumekar dan Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukaraja, untuk menuju perkotaan. Tak hanya untuk aktivitas ekonomi, jalan itu juga menunjang aktivitas pendidikan anak sekolah dan pelayanan kesehatan. 

"Namun yang terjadi saat ini harga pokok yang semakin naik karena jalur utama menuju pusat pembelanjaan yang semakin parah," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement