Selasa 09 May 2023 20:58 WIB

Khawatir Longsor Lagi, Sejumlah Warga Tanjungsari Bogor Bertahan di Pengungsian

Warga Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, diminta hati-hati saat turun hujan deras

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSRTRASI) Tanah longsor.
Foto: BPBD Kabupaten Bogor
(ILUSRTRASI) Tanah longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Longsor yang terjadi di wilayah Kampung Cibeureum, Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membuat ratusan warga mengungsi sementara. Lantaran khawatir longsor terjadi lagi, sebagian warga disebut masih bertahan di pengungsian.

Longsor dilaporkan terjadi pada tebing pada Ahad (7/5/2023). “Jarak longsoran lima meter dari titik perumahan. Ada dua rumah yang terancam,” kata Staf Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jalaludin, Selasa (9/5/2023).

Mengantisipasi dampak longsor, ratusan warga mengungsi sementara. Jalaludin mengatakan, sebagian warga kembali ke rumahnya saat siang hari. Namun, pada malam hari ada yang kembali lagi ke pengungsian.

Menurut Jalaludin, warga ada yang mengungsi di sekolah dengan menempati tenda. Ada juga yang mengungsi ke rumah kerabat. “Masih mengungsi sebagian. Kalau siang pada pulang. Kalau malam takut ada longsor susulan. Terakhir data kurang lebih ada 300 sekian warga,” kata Jalaludin.

Jalaludin menjelaskan, sebelum terjadi longsor, di lokasi kejadian terdapat retakan tanah, yang diperkirakan sudah terbilang lama. Namun, kata dia, BPBD Kabupaten Bogor tidak menerima laporan adanya retakan tanah itu.

Menurut Jalaludin, retakan tanah itu kemudian terisi air, sehingga tanah bergerak dan terjadi longsor. “Makanya, kita mengimbau kepada masyarakat, kalau ada pergerakan tanah, itu diisi kembali, ditutup lagi sama tanah lagi,” ujar Jalaludin.

Terlebih retakan pada area bukit yang jarang terpantau dan di bagian bawahnya terdapat permukiman warga atau sawah.

Jalaludin mengimbau warga Kampung Cibeureum, Desa Buanajaya, tetap mewaspadai potensi longsor. Terlebih ketika turun hujan deras dengan durasi yang lama. “Kalau dikhawatirkan hujan lebih dari dua jam, itu bahaya. Tapi, sejauh ini masih aman,” katanya.

Kepala Polsek (Kapolsek) Tanjungsari Iptu Rustami mengatakan, longsor terjadi akibat pergeseran pada tebing tanah Gunung Sanggabuana setinggi sekitar 250 meter. Menurut dia, longsor tidak sampai mengakibatkan rumah warga mengalami kerusakan ataupun adanya korban.  

“Saat ini kita sudah lakukan evaksuasi terhadap warga masyarakat yang tinggal tak jauh dari lokasi bencana ke lokasi yang lebih aman, guna mengantisipasi adanya longsor susulan,” kata Kapolsek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement