REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kota Bandung relatif masih kondusif meski banyak peristiwa kriminal melibatkan geng motor. Apalagi, Polrestabes Bandung juga terus menerus menindak kelompok bermotor.
"Saya masih sangat percaya penuh pada pihak kepolisian, saya dengar langsung bagaimana komitmen Kapolrestabes, didukung jajaran di bawahnya. Saya masih sangat percaya, ini kan tidak mungkin sekaligus mungkin ini kan berproses," kata Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna, Kamis (25/5/2023).
Menurut Ema, kondisi di Kota Bandung secara umum relatif kondusif dan lebih baik. "Tapi, saya secara umum melihat Bandung relatif kondusifitasnya lebih baik menurut saya," ucap dia.
Di samping itu, dia mengaku, sudah bertemu dengan ormas bermotor di Kota Bandung. Bahkan, mengajak mereka untuk meminimalisasi potensi oknum-oknum yang menyimpang serta mengganggu ketertiban umum.
"Oknum-oknumnya itu yang menyimpang dari nilai-nilai ketentraman, ketertiban umum ya itu yang tidak boleh terjadi," ujar dia.
Ke depan, Pemkot Bandung akan terus menambah kamera CCTV untuk memantau kondisi di Kota Bandung. Sedangkan jumlah personel seperti Satpol PP terbatas.
Sebelumnya, aksi gerombolan bermotor di Kota Bandung kembali terjadi di Jalan Soekarno Hatta tepatnya di depan apartemen Panoramic dan di Jalan Jakarta pada Ahad (21/5/2023) kemarin. Seorang korban kehilangan sepeda motornya dan alami luka-luka.
Kapolsek Arcamanik Kompol Adi Surjanto mengatakan, aksi gerombolan bermotor yang terjadi di depan Apartemen Panoramic menimpa korban pria berinisial AND (22 tahun). Korban bersama empat orang temannya sedang karaoke di double S.
Tidak lama berselang, korban cekcok dengan para pelaku yang sudah saling kenal di lokasi karaoke dan berlanjut hingga di luar tempat karaoke. Korban akhirnya dianiaya di depan Apartemen Panoramic.
"Dia cekcok setelah bubaran disusul pelaku, ribut lagi," kata dia, Rabu (24/5/2023).
Setelah dianiaya, korban langsung melarikan diri dan meninggalkan sepeda motor miliknya. Saat kembali ke lokasi kejadian, korban kehilangan sepeda motornya yang diduga diambil oleh para pelaku.
Dia mengatakan, korban mengalami luka memar akibat dianiaya menggunakan stik baseball. Korban telah melaporkan hal itu kepada kepolisian Arcamanik. "Di lengan tangan kanan aja (lukanya), pakai stik baseball," kata dia.
Selanjutnya, aksi gerombolan bermotor terjadi di Jalan Jakarta dan terekam kamera CCTV dan viral di media sosial. Kapolsek Antapani AKP Yusuf Tojiri mengatakan, aksi gerombolan bermotor yang terekam CCTV dipicu kesalahpahaman antara korban dan para pelaku.