REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Yayat (23 tahun), santri Ciamis yang terserempet pengendara motor gede (moge), masih menjalani perawatan di RSUD dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Kondisi santri Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda Al Abidin, Kabupaten Ciamis, itu dikabarkan sudah membaik.
Santri tersebut mengalami kecelakaan lalu lintas di jalan raya wilayah Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jabar, Sabtu (27/5/2023), setelah kendaraannya dikabarkan terserempet pengendara moge.
Menurut Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Soekardjo, Titie Purwaningsari, saat ini kondisi santri tersebut sudah baik. Namun, masih ada lecet pada sejumlah bagian tubuh. “Kondisinya sudah baik. Hanya lecet saja,” ujar dia kepada Republika, Senin (29/5/2023).
Titie mengatakan, pasien tersebut dikabarkan sempat muntah darah setelah mengalami kecelakaan. Menurut dia, tidak ada gejala lanjutan dari muntah darah itu. Karenanya, kata dia, tim medis tidak sampai perlu melakukan operasi kepada pasien.
“Luka dalam tidak ada yang harus sampai melakukan operasi,” kata Titie.
Menurut Titie, sebenarnya pasien tersebut sudah bisa pulang karena kondisi luka pascakecelakaan sudah membaik. Namun, kata dia, pasien tersebut harus menjalani isolasi RSUD dr Soekardjo lantaran dinyatakan reaktif saat tes antigen Covid-19.
“Kebetulan kemarin itu hasil PCR keluar dan positif. Kami masih memantau kondisinya dari Covid-19 itu. Kalau kondisinya seperti sekarang, keadaan baik, tiga hari ke depan sudah bisa pulang untuk melanjutkan isolasi mandiri,” kata Titie.
Pimpinan Ponpes Miftahul Huda Al Abidin, KH Imam Ushuludin, sebelumnya menjelaskan, santrinya itu pada Sabtu, sekitar pukul 13.30 WIB, diminta ke ATM. Kiai Imam kemudian mengaku mendapat laporan santrinya itu mengalami kecelakaan.