Sabtu 08 Jul 2023 04:31 WIB

Eks NII: Kader Setor Dana Miliaran ke Al Zaytun 

Para kader diwajibkan untuk menyetor dana ke Al Zaytun karena merupakan jihad.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Pesantrena Al-Zaytun, di Indramayu, Jawa Barat.
Foto:

Dana jamaah

Sukanto pun mengungkapkan, bahwa dana yang disetorkan kader NII ke Al Zaytun sendiri mencapai Rp 100 miliar lebih dalam setahun. “Data kami dari tahun 1995-1996 itu pemasukannya antara Rp 10-15 miliar setiap bulan. Jadi, kalau setahun 150 miliar itu,” kata dia.

Karena itu, Sukanto tak heran jika dalam suatu kesempatan Panji Gumilang menyatakan bahwa bahwa paling tidak setiap bulannya Al Zaytun itu mendapatkan pemasukan Rp 10 miliar setiap bulannya.

“Makanya, Panji Gumilang mengatakan paling nggak di Al Zaytun Rp 10 miliar tiap bulan, itu betul dari masyarakatnya. Bukan penghasilan dari dana bos, dana usaha sapi, bukan. Itu nggak signifikan, yang signifikan itu dari jamaah,” jelas Sukanto.

“Data terkahir yang saya dapat dari pengumpulan dana para JAMMAS ini lewat ayyasan tahun 2020 itu masih Rp 13 miliar setorannya setiap bulan,” katanya.

Sukanto sendiri penrha menjadi pengurus teretorial NII mulai 1996 sampai 2001. Setelah itu, dia pun fokus meneliti Pesantren Al-Zaytun di Indramayi selama 22 tahun. “Dari 2001 itu saya meneliti Al Zaytun selama 22 tahun dari A sampai Z, mulai dari sistem keuangannya, gerakannya, hingga masalah tanahnya,” ucapnya.

 

Sukanto mengaku, sudah paham semua tentang seluk beluk Al Zaytun. Hanya saja, kata dia, belum semuanya dibongkar. “Sekarang tinggal permasalahan tanah yang belum dibongkar. Kemarin, yang saya bongkar di media kan terkait masalah rekening. Ini masalah tanah belum,” kata Sukanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement