REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Belasan warga di Desa Cibatu, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dilaporkan mengalami gejala seperti keracunan makanan. Sejumlah warga yang mengalami gejala tersebut menjalani perawatan di Puskesmas Karangnunggal, Rabu (2/8/2023).
Gejala yang dialami sejumlah warga itu muncul diduga setelah mengonsumsi makanan dari acara santunan dan khitanan massal.
Kepala Puskesmas Karangnunggal, Dadan Kusnanto, menjelaskan, kasus warga yang mengalami gejala seperti keracunan makanan ini dilaporkan pertama kali pada Rabu, sekitar pukul 12.00 WIB. Dalam laporan yang diterimanya, sejumlah warga mengalami pusing, muntah, dan diare dalam waktu yang sama di satu wilayah.
“Warga mulai bergejala pada Rabu sekitar pukul 12.00 WIB. Petugas Puskesmas Pembantu Cibatu langsung melakukan penanganan. Karena makin banyak, sebagian dibawa ke Puskesmas Karangnunggal,” kata Dadan, Rabu malam.
Berdasarkan data hingga Rabu pukul 18.00 WIB, menurut Dadan, ada 17 warga yang diduga mengalami keracunan makanan. Sebanyak empat orang dikabarkan bergejala ringan, sembilan orang harus menjalani rawat inap, satu orang masih diobservasi di UGD Puskesmas Karangnunggal, dan tiga orang sudah diperbolehkan pulang. “Sampai saat ini masih bisa ditangani di Puskesmas Karangnunggal,” ujar Dadan.
Dadan mengatakan, puskesmas sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk melakukan penanganan lanjutan. Puskesmas juga menyiapkan ambulans dan membuka posko pemantauan di lokasi kejadian.
Sejumlah petugas di lapangan, dibantu polisi dan tentara, juga terus melakukan pemantauan. Dikhawatirkan masih ada warga yang mengalami gejala keracunan makanan, tapi belum mendapatkan penanganan. “Ketika ada yang bergejala, akan segera ditangani,” kata Dadan.
Sampel makanan
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Dadan mengatakan, sebelumnya ada acara hajatan yang digelar warga di Desa Cibatu pada Selasa (1/8/2023). Pada acara santunan dan khitanan massal itu dibagikan makanan nasi boks.