Jumat 28 Nov 2025 13:53 WIB

Olah TKP Pengerusakan Lahan di Pangalengan Bandung, Polisi Temukan Belasan Hektar Rusak Parah

Aparat kepolisian segera bergerak cepat menangkap pelaku tersebut.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pengerusakan lahan kebun teh di PTPN I Regional II Malabar, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Kamis (27/11/2025). Kegiatan tersebut dilakukan sebagai tindaklanjut adanya aksi pengerusakan tanaman teh yang berlangsung sejak bulan Oktober tahun 2025.
Foto: Dok Republika.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pengerusakan lahan kebun teh di PTPN I Regional II Malabar, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Kamis (27/11/2025). Kegiatan tersebut dilakukan sebagai tindaklanjut adanya aksi pengerusakan tanaman teh yang berlangsung sejak bulan Oktober tahun 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pengerusakan lahan kebun teh di PTPN I Regional II Malabar, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Kamis (27/11/2025). Kegiatan tersebut dilakukan sebagai tindaklanjut adanya aksi pengerusakan tanaman teh yang berlangsung sejak bulan Oktober tahun 2025.

"Hasil olah TKP menunjukkan terdapat tiga lokasi perkebunan yang mengalami kerusakan cukup luas," ujar Kapolresta Bandung Kombes Pol Aldi Subartono dikutip Jumat (28/11/2025).

Baca Juga

Pada Blok Bojong Waru, Desa Margamulya, kata dia, ditemukan sekitar 5 hektare kebun teh ditebang dari pangkal batang hingga mengering. Di Blok Cipicung I, kerusakan mencapai kurang lebih 8,25 hektare. Sementara di Blok Cipicung II terdapat sekitar 1 hektare tanaman yang mengalami kondisi serupa.

"Petugas juga mendapati tumpukan tanaman teh yang telah dipotong dan diduga akan dibakar," kata dia.

Aldi mengatakan, aksi perusakan dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Bahkan pada dini hari saat petugas patroli belum berada di lokasi. Pihaknya telah memanggil pihak PTPN dan pihak BUMN untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Kami akan melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap pelaku serta motif di balik perusakan ini, dan memastikan penegakan hukum berjalan secara profesional dan transparan,” kata dia.

Ia berharap kejadian serupa tidak terulang dan situasi keamanan, ketertiban masyarakat di wilayah Pangalengan tetap terjaga. Pihaknya  menegaskan komitmennya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dan memastikan aset negara tetap terlindungi.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi telah melaporkan pelaku pengerusakan lahan perkebunan teh di Pangalengan, Kabupaten Bandung ke kepolisian. Ia meminta aparat kepolisian segera bergerak cepat menangkap pelaku tersebut.

"Setelah saya cek ke kepala dinas perkebunan, itu kan sudah lapor ke Polres Kabupaten Bandung dan saya tadi sudah telepon ke kapolresnya untuk segera ditindaklanjuti karena apa? Karena itu kategorinya pengerusakan," kata dia, Kamis (27/11/2025).

Ia menuturkan total perbaikan lahan yang mengalami kerusakan seluas 160 hektar membutuhkan dana mencapai Rp 36 miliar. Dedi menyebut penebangan kebun teh merugikan keuangan negara dan BUMN mencapai ratusan miliar.

Pihaknya mendapatkan informasi bahwa terdapat pihak yang memobilisasi massa untuk melakukan penebangan. Selanjutnya lahan dialih fungsikan untuk ditanam kentang dan nanti dijual ke orang tersebut. "Kan wilayah-wilayah selatan selalu begitu tetapi kan bencana yang ditimbulkan karena perubahan alokasi penanaman itu kan berat banget," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement