REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Masjid Kuno Bondan tengah dipugar. Pemugaran ini merupakan bagian dari upaya konservasi objek cagar budaya yang berada di Desa Bondan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, itu.
Pemugaran dilakukan tim arkeolog dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IX Jawa Barat. Upaya tersebut bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X Jateng-DIY, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu.
Salah satu yang menjadi sasaran upaya konservasi ini adalah memolo atau hiasan pada atap masjid, yang usianya diperkirakan ratusan tahun. Ketua Tim Konservasi Masjid Bondan, Sonny Prasetya Wibawa, mengatakan, dilakukan upaya untuk menghilangkan mikroorganisme yang ada pada memolo itu.
Tim juga membersihkan cat yang menempel pada artefak tersebut. “Kita akan bersihkan dulu memolonya dari mikroorganisme dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Tujuannya agar memolo yang terbuat dari gerabah ini dapat bertahan lama,” kata Sonny, Rabu (9/8/2023).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu juga tengah melakukan pemugaran Masjid Kuno Bondan. Pemkab mengalokasikan anggaran sekitar Rp 200 juta untuk memugar masjid berusia ratusan tahun itu.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu Uum Umiyati mengatakan, pemerintah akan mengganti seluruh atap masjid yang kondisinya rusak parah. Atap masjid akan diganti dengan sirap yang baru.
Kondisi kayu bangunan masjid yang kondisinya lapuk pun menjadi perhatian. Dalam melakukan pemugaran Masjid Kuno Bondan, kata Uum, pihaknya berkonsultasi dengan tim ahli. “Kita konsultasikan dengan Tim Ahli Cagar Budaya karena untuk melakukan pemugaran tidak sembarangan, perlu kajian kajian arkeologi dan sejarah,” ujar Uum.
Uum mengatakan, pemugaran Masjid Kuno Bondan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemkab Indramayu dalam upaya menjaga dan melestarikan peninggalan budaya.