Selasa 22 Aug 2023 08:55 WIB

234 RW Kawasan Bebas Sampah di Kota Bandung, DLH Minta Terus Ditambah

DLH Kota Bandung meminta komitmen lurah untuk mendorong KBS.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung Dudy Prayudi.
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung Dudy Prayudi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Jumlah RW Kawasan Bebas Sampah (KBS) di Kota Bandung, Jawa Barat, dilaporkan terus bertambah. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung hingga Juli 2023, sudah ada 234 RW KBS.

Kepala DLH Kota Bandung Dudy Prayudi mengatakan, ada penambahan 13 RW KBS. Meskipun ada kenaikan signifikan dari sebelumnya, kata dia, jumlahnya masih sekitar 14 persen dari total RW di Kota Bandung. Menurut dia, ada juga kelurahan yang sama sekali belum memiliki KBS.

Baca Juga

“Ada beberapa kelurahan yang sama sekali belum ada. Maka para lurah dikumpulkan untuk berkomitmen agar bisa menghadirkan satu RW KBS di wilayahnya,” kata Dudy, dalam keterangan yang diterima Republika, Senin (21/8/2023).

KBS ini mengajak peran aktif masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah. Dengan KBS, diharapkan dapat mereduksi volume sampah, termasuk yang diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Dudy mengharapkan komitmen dari para lurah untuk terus menambah KBS. “Dengan adanya komitmen ini memudahkan pembentukan KBS, sehingga KBS meningkat, otomatis sampah terolah lebih banyak. Ditambah lagi ada beberapa TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) yang hadir, sehingga akan mereduksi banyak sampah,” kata Dudy.

Menurut Dudy, dibutuhkan sosialisasi secara intensif untuk mendorong percepatan pembentukan KBS. Dengan sosialisasi ini diharapkan terbangun kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sampah dari sumber dan lingkungannya.

“Perlu sosialisasi lebih intens dengan masyarakat, kalau bisa door to door. Diperlukan edukasi setiap rumah. Bahkan ada fasilitator di kecamatan untuk pendampingan ini, untuk bisa membantu edukasi. Minimal masyarakat paham soal pemilahan sampah,” kata Dudy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement