Rabu 23 Aug 2023 15:29 WIB

Komisi IV DPRD Jabar Minta Pemprov Segera Atasi Kebakaran TPAS Sarimukti

Kebakaran di TPAS Sarimukti, Cipatat, Bandung Barat, terus meluas.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nora Azizah
Pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Bandung Barat membawa selang untuk memadamkan api di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Bandung Barat membawa selang untuk memadamkan api di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady meminta pemerintah provinsi (Pemprov) untuk segera mengambil tindakan. Karena, kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, sejak pekan lalu terus meluas. 

Sekitar tiga zona, yakni zona IV, zona III dan zona II sudah habis dilalap api. Daddy menilai, situasi ini sangat merugikan masyarakat. Karena, dikhawatirkan mengalami dampak polusi asap yang bisa membahayakan kesehatan.

Baca Juga

Oleh karena itu Daddy berharap, Gubernur Ridwan Kamil segera bergerak cepat melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait. Termasuk, pemerintah kota/kabupaten guna mengatasi persoalan kebakaran TPAS Sarimukti tersebut.

“Gubernur harus segera turun tangan memimpin penyelesaian masalah kebakaran Sarimukti dengan mengoordinasikan seluruh daerah. Selain kepala daerah, juga diundang Dinas Pemadam Kebakaran, DLH, BPBD masing-masing serta dari pusat, Basarnas, KLHK, Kemen PUPR,” ujar Daddy kepada wartawan, Rabu (23/8/2023).

Menurut Daddy, kebakaran TPAS Sarimukti bisa dikatakan sudah masuk dalam kategori bencana nasional. Karena, berdampak ke banyak daerah. Sehingga harus segera ditangani secara optimal, sebab dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak yang lebih luas.

“Bencana di Sarimukti skalanya sudah nasional, karena berdampak regional Bandung Raya yang merupakan Pusat Kegiatan Nasional,” katanya.

Sebelumnya, insiden ini diduga diakibatkan oleh bara api dari puntung rokok yang dibuang sembarangan dan akhirnya memicu kebakaran hebat, mengingat kawasan tersebut memiliki kadar gas metana cukup tinggi, seiring dengan kondisi musim kemarau. 

Sehingga kebakaran menjadi cepat meluas dan sulit tertangani, dengan berujung hangusnya tiga zona yang diperkirakan totalnya seluas 11,7 hektare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement