REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Tim Jatanras Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi Kota menangkap AS (21 tahun), tersangka kasus penganiayaan terhadap seorang pedagang nasi goreng. Polisi masih memburu satu orang lainnya yang diduga merusak gerobak pedagang tersebut.
Kasus penganiayaan itu dilaporkan terjadi pada Selasa (25/7/2023) malam di kawasan Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi. Pedagang nasi goreng itu terluka akibat dibacok dengan senjata tajam.
“Kasus penganiayaan yang mengakibatkan pedagang nasi goreng terluka tersebut melibatkan dua tersangka,” kata Kepala Satreskrim Polres Sukabumi Kota AKP Yanto Sudiarto, saat memberikan keterangan pers di Markas Polres Sukabumi Kota, Selasa (29/8/2023).
Salah satunya AS, yang diringkus polisi di daerah Citamiang, Kota Sukabumi, pada Rabu (23/8/2023) dini hari. Yanto mengatakan, AS diduga membacok korban dengan senjata tajam jenis pisau.
Sementara tersangka lainnya, berinisial S, diduga melakukan perusakan gerobak nasi goreng milik korban. Polisi sudah memasukkan S dalam daftar pencarian orang (DPO).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Yanto mengatakan, kasus penganiayaan dan perusakan ini diduga dipicu kesalahpahaman atau ketersinggungan. “Pelaku mungkin sempat bersinggungan dengan orang di sekitar lokasi. Kemudian pelaku balik lagi dan menanyakan kepada pihak korban,” kata Yanto.
Pedagang nasi goreng itu disebut menjawab tidak tahu. Menurut Yanto, karena mungkin tidak puas dengan jawaban korban, tersangka melakukan pembacokan. “Jadi, saat menemui korban, terduga pelaku ini sudah membawa senjata tajam, maka terjadilah perbuatannya terhadap korban,” kata Yanto.
Tersangka disebut dijerat dengan Pasal 170 ayat 2 ke-2 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan luka berat, serta Pasal 351 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan luka berat, dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.