Kamis 31 Aug 2023 07:59 WIB

RS Sentosa Tawari Kompensasi ke Orang Tua Bayi Tertukar, Ini Respons Ibu D

Pihak rumah sakit menawarkan kompensasi berupa jaminan kesehatan dan beasiswa. 

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Pengacara Siti Mauliah, Rusydiansyah Nur Ridho, dan Pengacara Ibu D, Binsar Aritonang, diwawancara terkait upaya hukum kasus bayi tertuka.
Foto:

Kendati demikian, Binsar mengapresiasi, apa yang ditawarkan oleh RS Sentosa. Dan tidak serta-merta menolak tawaran tersebut.

“Bukan kami menolak terkait itu (penawaran RS). Kami sangat apresiasi penawaran seperti itu. Tapi saya rasa, ada hal-hal lain yang harus diselesaikan. Di mana kami sebagai korban dan kami akan melakukan upaya hukum,” kata Binsar.

Diketahui, Rumah Sakit Sentosa Bogor telah mendatangi salah satu keluarga bayi tertukar, yakni Siti Mauliah (37 tahun), untuk menawarkan penyelesaian masalah ini secara kekeluargaan. Keluarga dari Siti pun belum menerima tawaran tersebut, termasuk tawaran jaminan kesehatan dan beasiswa.

Kuasa Hukum Siti Mauliah, Rusydiansyah Nur Ridho, mengatakan pihak rumah sakit datang ke kediaman Siti di Desa Cibeuteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, pada Senin (28/8/2023). Perwakilan RS Sentosa yang datang ialah beberapa direktur dan perawat yang disebut terlibat dalam kasus bayi tertukar ini.

“Intinya, mereka minta maaf kepada kami, keluarga. Saya sebagai umat beragama ya memaafkan. Tapi, saya bilang proses hukum tetap berjalan karena memang sudah ada unsur yang merugikan pihak kami,” kata Rusydi kepada Republika, Selasa (29/8/2023).

Rusydi pun menyebut, permintaan agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan itu akan dikesampingkan dulu. Sebab, ia harus bermusyawarah dengan keluarga korban yang lain, yakni Ibu D (33).

“Dia (RS Sentosa) minta kita kalau bisa jalan kekeluargaan. Saya bilang, itu bagaimana nanti. Karena kami harus memusyawarahkan dengan pihak kuasa ibu D,” ujarnya.

Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djako, mengatakan sejak awal RS Sentosa terus mengawal kasus ini. Di samping itu, menurut dia, peristiwa ini sudah terjadi dan tidak ada yang mengharapkan kasus ini terjadi.

“Jadi, kami berharap kemudian upaya kami adalah bagaimana kita berbicara menyelesaikan ini secara kekeluargaan dan damai. Sesuai dengan semangat rumah sakit dari awal,” kata Gregg kepada Republika, Senin (28/8/2023).

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement