Kamis 31 Aug 2023 15:56 WIB

Pemprov Jabar Gelar WJF, Hadirkan JKT 48, Gigi Hingga PAS Band

WJF dapat menjadi upaya menciptakan perilaku masyarakat yang peduli pada kebersihan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik.
Foto: Istimewa
Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar akan menggelar West Java Festival (WJF) 2023. Event ini, berlangsung dua hari yakni dari Sabtu hingga Ahad (2-3/8/2023) di Jalan Diponegoro, kawasan Gedung Sate dan Stadion Siliwangi, Kota Bandung.

Ribuan masyarakat dan juga penampil akan hadir di acara ini yang dimeriahkan dengan karnaval budaya dan konser musik. Yakni, akan menghadirkan pula antara lain HIVI, JKT 48, Gigi, The Cangcuters, Wika Salim, PAS Band, dan Doel Sumbang yang siap untuk menghibur warga Jabar. Selain mengatur pergerakan orang, panitia WJF juga sudah menyusun rencana penanganan sampah. 

Menurut Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jabar yang juga Ketua II Panitia Besar WJF 2023 Dedi Taufik, WJF yang akan berlangsung Sabtu dan Ahad, akan menjadi contoh bagaimana mengelola masalah sampah dari sebuah event besar.

Dedi mengatakan, sekarang ada masalah di TPA Sarimukti, semua mata terbuka. Jadi, perlu ada early warning system terkait sampah sehingga ini menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat dalam mengelola sampah. 

"Budaya mengelola sampah akan kita sosialisasikan dalam WJF,” ujar Dedi dalam acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) "Road to West Java Festival 2023" di Gedung Sate, Kamis (31/8/2023).

Jika pengelolaan sampah WJF 2023 dapat berhasil, kata dia, dalam arti mampu meminimalisir sampah dan memilahnya akan menjadi role model pengelolaan sampah event besar di Jabar.

Sementara menurut Budayawan dan Kurator WJF 2023 Aat Suratin, sesuai dengan tema acara yang menajamkan pada masalah kebudayaan, maka diharapkan WJF dapat menjadi upaya menciptakan perilaku masyarakat yang peduli pada kebersihan dan berujung pada budaya. Serta, tradisi pengolahan sampah yang lebih baik.

“Kita semua tahu dunia sedang tidak baik-baik saja, perubahan iklim kini menjadi ancaman besar sehingga perubahan perilaku manusia ke arah lebih baik harus menjadi budaya arif dan maslahat bagi sesama manusia. Seperti membangun kembali tradisi pengelolaan sampah yang baik akan menjadi tren baru,” paparnya.

Dalam ajang WJF 2023, panitia akan terus menyuarakan kepada pengunjung agar membuang sampah pada tempat yang disiapkan. Masyarakat yang akan datang meramaikan WJF 2023 pun diimbau untuk membawa tumbler dan peralatan makan sendiri.

Di sejumlah sudut ada beberapa titik yang  disediakan pengisian air bersih/air minum bahkan ada lokasi cuci piring/sendok agar bekas makanan dapat  dipakai kembali. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement