Rabu 13 Sep 2023 22:59 WIB

Banggar DPRD Jabar Sebut Pendapatan BUMD di APBD-P 2023 Menurun Ini Penyebabnya

Penurunan dividen BUMD di Jabar karena membengkaknya pengeluaran dan investasi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat.
Foto: Dok DPRD Jabar
Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sumber Pendapatan dari BUMD menurun. Meskipun, pendapatan volume APBD Perubahan 2023 dipastikan naik. Anggota Banggar DPRD Jabar Husin, tidak menampik bahwa terjadi penurunan pemasukan dari kanal lain, yakni BUMD. 

Menurutnya, dua BUMD andalan Pemprov Jabar, telah dipastikan akan mengurangi kontribusi deviden pada tahun ini. Husin menjelaskan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab turunnya dividen dari BUMD.

Misalnya, untuk perbankan terjadi penurunan akibat adanya kenaikan suku bunga, yang membuat beban mereka menjadi lebih besar, sehingga mengurangi pendapatan mereka.

Sedangkan BUMD lainnya, kata dia, penurunan dividen akibat membengkaknya pengeluaran mereka untuk melakukan pemeliharaan terhadap pipa kilang minyak tempat produksi. Sehingga mau tak mau, mengurangi pendapatan dan berdampak dengan turunnya kontribusi bagi APBD Pemprov Jabar.

“Ada sektor yang harus kita akui itu bagian dari strategi dalam meningkatkan pendapatan. Dividen menurun karena investasi, tadinya Rp 105 miliar. Sekarang jadi Rp 44 miliar. Ada investasi pemeliharaan. Tapi diprediksi normal kembali, bahkan bisa lebih sampai 10 persen di 2024,” paparnya.

Sedangkan untuk BUMD lainnya, kata Husin, meski belum berkontribusi maksimal namun telah ada tren positif yang ditunjukkan. Husin memastikan, legislatif bersama eksekutif akan terus melakukan pengawasan dan pembinaan, agar perusahaan milik pemerintah daerah ini dapat lebih optimal.

“BUMD lain masih berbenah. Di antaranya sudah menunjukkan tren positif. Memang BUMD kita ada beberapa yang tidak semata-mata bisnis juga. Ada juga yang memfasilitasi kebutuhan masyarakat, misalnya Agro Jabar. Tapi intinya sejauh ini sudah berjalan sesuai harapan,” paparnya.

Sedangkan mengenai rencana pemanfaatan APBD-P 2023 yang tertuang dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Husin menjelaskan, saat ini fokusnya pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), seperti bidang pendidikan, kesehatan dan perekonomian.

“KUA PPAS hari ini kita concern dalam pembangunan SDM. APBD kita 48 persen ke bidang pendidikan, sosial, keagamaan," katanya.

Kemudian, kata dia, kesehatan 18 persen. Tidak kalah penting membangun pereknomian masyarakat, pertanian, peternakan, dan kelautan. "Termasuk membina UMKM kita yang jumlahnya luar biasa di Jawa Barat,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement