REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Rekaman video yang menunjukkan benda diduga meteor melintas di langit viral di media sosial. Dalam sebuah video berdurasi 15 detik itu, terdengar beberapa suara orang yang mempertanyakan benda terang di langit tersebut.
Berdasarkan penelusuran Republika, video tersebut direkam oleh Ahmad Fauzan (19 tahun), warga Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Video itu dibuat pada Kamis (14/9/2023) malam.
“Lihat di HP (ponsel), pas video itu pukul 23.15 WIB. Posisi itu di halaman Pondok Pesantren Assalam, Nangkelan, Desa Cintaasih, Kecamatan Samarang,” ujar Fauzan, saat dihubungi Republika, Jumat (15/9/2023).
Menurut Fauzan, benda bercahaya itu tampak melintas dari arah selatan ke arah barat atau utara. Benda tersebut cukup lama terlihat, tapi yang terekam dalam video hanya beberapa detik.
“Saya itu baru pulang olahraga, futsal. Ceritanya ngumpul-ngumpul sambil meronda. Ada teman melihat, itu apa? Saya langsung buka kamera, langsung video. Bikin status,” ujar Fauzan.
Fauzan mengaku sempat kaget melihat benda di langit tersebut. Pasalnya, benda itu mengeluarkan cahaya yang cukup terang. “Sempat kaget. Seperti meteor, bulat, dan kayak berapi. Langsung saya update, tag ke (akun Instagram) Garut Update dan viral,” kata dia.
Dari sejumlah komentar warganet yang dibacanya, Fauzan mengatakan, benda serupa juga terlihat di wilayah Cirebon, juga di wilayah Jawa Timur.
Peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin mengatakan, telah menerima laporan terkait video objek terang yang terlihat melintas di sejumlah wilayah, seperti Bandung dan Garut.
Objek tersebut juga dikabarkan terlihat di wilayah Yogyakarta, dengan cahaya yang tampak lebih terang. “Bisa disimpulkan itu meteor terang. Mungkin juga ada saksi di wilayah lain antara Bandung sampai Yogyakarta,” kata dia.
Thomas memperkirakan, apabila tidak didapati laporan meteor tersebut jatuh di darat, ada kemungkinan objek tersebut akan jatuh di samudra. “Kalau tidak ada laporan jatuh di darat, kemungkinan besar jatuh di Samudra Hindia,” kata Thomas.