Senin 15 Sep 2025 14:17 WIB

Harga Gabah Tinggi Picu Minat Petani Tanam IP 300

HPP GKG ditetapkan Rp 8.000 per kilogram di tingkat penggilingan

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Buruh tani mengoperasikan mesin pemanen padi (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Buruh tani mengoperasikan mesin pemanen padi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Harga gabah di tingkat petani di Kabupaten Cirebon dalam beberapa waktu terakhir tinggi hingga melebihi harga pembelian pemerintah (HPP). Kondisi itu, memicu minat petani untuk menanam padi tiga kali dalam setahun (Indeks Pertanaman/IP 300).

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar mengatakan, harga gabah kering panen (GKP) mencapai Rp 7.300 per kilogram dan gabah kering giling (GKG) seharga Rp 8.200 per kilogram. “Harga itu melebihi HPP,” ujar Tasrip kepada Republika, Senin (15/9/2025).

Baca Juga

Adapun HPP GKP tahun 2025 sebesar Rp 6.500 per kilogram. Sedangkan HPP GKG ditetapkan Rp 8.000 per kilogram di tingkat penggilingan.

Tasrip mengatakan, tingginya harga gabah itu akhirnya memicu para petani di sejumlah daerah di Kabupaten Cirebon untuk kembali melakukan penanaman padi ketiga setelah selesai masa panen gadu (musim tanam kedua). Yakni, sekitar Agustus.

Ia menyebutkan, penanaman IP 300 itu terutama dilakukan petani di Kabupaten Cirebon wilayah timur. Seperti Kecamatan Waled, Pabedilan, Losari, Ciledug, Babakan dan Gebang. “Jadi setelah selesai panen gadu, mereka langsung tanam lagi, tanpa perencanaan. Luas areal yang tanam tiga kali ini sekitar 8 ribu – 9 ribu hektare,” kata Tasrip.

Ia mengatakan, tanaman padi IP 300 saat ini umurnya rata-rata 10 – 35 hari. Tanaman itu diperkirakan akan memasuki masa panen pada November – Desember 2025.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement