Sabtu 16 Sep 2023 00:05 WIB

Meteor Terang di Bandung, Pakar: Itu Jenis Bolide, Terkikis Atmosfer Tapi tak Meledak

Selama Agustus September sudah terjadi hujan meteor 12 kali.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Tangkapan layar video benda diduga meteor yang direkam warga bernama Ahmad Fauzan di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (14/9/2023) malam.
Foto: Dok Republika
Tangkapan layar video benda diduga meteor yang direkam warga bernama Ahmad Fauzan di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (14/9/2023) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pakar astronomi ITB Hakim L Malasan menduga, objek cahaya yang melintas di wilayah Garut, Bandung dan Yogyakarta pada Kamis (14/9/2023) malam adalah meteor jenis bolide. Sebab meteor tersebut terkikis oleh atmosfer, namun tidak meledak di langit.

"Saya menduga setelah melihat beberapa foto yang diambil dan di Instagram itu bolide salah satu meteor yang jatuh tapi tidak menimbulkan ledakan. Kalau ada ledakan fireball," ucap eks Kepala Observatorium Bosscha saat dihubungi, Jumat (15/9/2023).

 

photo
Pengunjung berjalan di depan Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

 

Untuk mengetahui benda dari meteor yang jatuh, dia mengatakan, harus mengecek sisanya atau meteorit. Apakah meteor tersebut berasal dari meteoroid atau sampah antariksa.

Apabila meteor tersebut berasal dari meteoroid, maka tidak berbahaya karena  bahan alami. Selain itu, batu meteoroid akan terkisis saat melewati atmosfer.

"Dia alami, nggak punya hal-hal yang buruk kecuali (jika) ketimpa," kata dia.

Sedangkan apabila meteor itu adalah sisa dari sampah antariksa, maka memiliki bahan radio aktif. Ia menyebut, selama Agustus September sudah terjadi hujan meteor 12 kali.

"Hujan meteor terjadi ketika bumi melewati sisa dari debu komet melintas, bagian ekor debu komet masuk ke bumi," kata dia.

Dia mengatakan, masyarakat tidak perlu terganggu dengan peristiwa tersebut. Kecuali dampaknya atau sisanya jatuh di pemukiman.

"Mudah-mudahan gak ke pemukiman, ancaman dari ruang angkasa ada," ungkap dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement