Ahad 17 Sep 2023 18:22 WIB

Kios Burung di Kuningan Kebakaran, Kerugian Diperkirakan Rp 27 Juta

Kebakaran diduga disebabkan korsleting listrik.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Kondisi kios burung yang dilanda kebakaran di Jalan Raya Cihideunghilir, Desa Cihideunghilir, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023).
Foto: Dok Damkar Kuningan
Kondisi kios burung yang dilanda kebakaran di Jalan Raya Cihideunghilir, Desa Cihideunghilir, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN — Kebakaran melanda sebuah kios burung di kawasan Jalan Raya Cihideunghilir, Desa Cihideunghilir, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Bukan hanya bangunan kios, sejumlah barang dan burung yang ada di dalamnya ikut terbakar.

Berdasarkan laporan UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kuningan, kebakaran melanda kios burung seluas sekitar 144 meter persegi. Api juga membakar sejumlah sangkar burung dan peralatan lainnya, serta 15 karung jangkrik.

Baca Juga

Selain itu, enam ekor burung murai seharga Rp 3 juta per ekor, dua ekor burung kolibri, dua ekor burung ciblek, satu ekor burung sogon, dan dua ekor burung rio-rio. “Total kerugian akibat kebakaran itu sekitar Rp 27.605.000,” kata Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan M Khadafi Mufti, Ahad (17/9/2023).

Kebakaran kios burung itu dilaporkan terjadi pada Sabtu (16/9/2023), sekitar pukul 19.15 WIB. Khadafi Mufti menjelaskan, kios burung itu sudah ditutup dan ditinggal pemiliknya pada Sabtu sore. Masuk malam hari, dilaporkan tiba-tiba terlihat asap dari atap kios.

Pemilik kios yang melihat hal itu kemudian berteriak meminta bantuan warga setempat. Upaya pemadaman dilakukan dengan peralatan seadanya. Kejadian itu juga dilaporkan kepada UPT Damkar Kabupaten Kuningan.

Delapan personel dan dua unit kendaraan damkar dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penanganan. Upaya pemadaman dan pendinginan berlangsung selama sekitar 35 menit. “Dari hasil pengumpulan data di lokasi, penyebab kebakaran diduga dari korsleting listrik,” kata Khadafi.

Khadafi mengimbau masyarakat selalu waspada akan potensi terjadinya kebakaran, terlebih pada musim kemarau. “Sebagai antisipasi awal, pemerintahan desa wajib membuat  proteksi kebakaran di lingkungan permukiman, seperti APAR (alat pemadam api ringan) dan tandon air. Setiap perusahaan juga wajib menyediakan alat proteksi kebakaran di tempat usahanya,” kata Khadafi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement